Tak Punya Aplikasi Belajar, Mahasiswa Manfaat Kuota Gratis Untuk Internetan
Putri (21) merupakan salah seorang mahasiswa yang mendapatkan kuota belajar dari Kemendikbud. Ia mengetahui dirinya mendapatkan kuota tersebut melalui SMS yang diterima pada 23 September lalu.
Kemendikbud sempat menjadi trending topic di twitter karena banyak mahasiswa yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka setelah mendapat kuota belajar. Sebagian dari unggahan terima kasih itu juga menyertakan tangkapan layar yang menunjukkan kuota yang mereka dapatkan. Kuota yang didapatkan terbagi ke dalam dua kategori, 5 GB kuota internet biasa dan 45 GB kuota belajar.
Putri (21) merupakan salah seorang mahasiswa yang mendapatkan kuota belajar dari Kemendikbud. Ia mengetahui dirinya mendapatkan kuota tersebut melalui SMS yang diterima pada 23 September lalu.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Kapan website menjadi penting? Dalam era digital yang terus berkembang, keberadaan website menjadi suatu hal yang tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa pengertian website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
Putri sendiri mengaku sudah menggunakan kuota tersebut hanya saja bukan untuk kepentingan belajar.
"(dipakai) Untuk mengakses internet browser saja karena di hp saya nggak ada aplikasi belajar seperti Google Classroom, Zenius, dan sebagainya. Setahu saya kuota belajar itu Cuma bisa digunakan buat aplikasi belajar aja. Namun, karena saya enggak punya aplikasi belajar, jadi kuota yang terambil Cuma yang 5GB kuota utama," katanya pada Rabu (30/9)
Dia mengaku belum menemukan kendala dalam menggunakan kuota tersebut dan merasa koneksi internetnya berjalan dengan lancar.
Selain itu, Putri berpendapat bahwa ada kemungkinan orang yang tinggal di desa atau wilayah pedalaman dapat terganggu dalam memaksimalkan penggunaan kuota gratis dikarenakan akses sinyal.
"Menurut saya, kuota belajar ini sudah efektif (untuk) bantu saya belajar selama pandemi. Namun, untuk orang-orang yang di desa atau pedalaman gitu mungkin bakal terpengaruh oleh sinyal sehingga akan cukup susah buat mereka. Mungkin bisa dibantu dengan alternatif lainnya," jelasnya.
Selain Putri, Christina (22) juga mendapatkan kuota internet gratis dari Kemendikbud. Dia sendiri merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan kuota internet ini dan sudah mulai digunakan sejak pertama kali mendapatkannya. Ia menggunakan kuota tersebut untuk kepentingan kuliah.
"Sejauh ini sih sudah digunakan untuk banyak hal ya, karena saya posisinya emang pengguna kuota aktif, jadi emang udah pakai untuk bersosialisasi juga dan lain-lain. Cepet sih, aman ya. Ga berasa lemot dan lancar aja. Kemarin pas dipakai untuk kelas online. Untuk kuota bebas aksesnya juga enak banget ga lemot, untuk chat dan buka aplikasi-aplikasi lain gitu," ujarnya.
Christina juga mengaku kebijakan ini membantunya menghemat biaya untuk kelas online yang biasanya harus mengeluarkan kocek hingga ratusan ribu rupiah.
"Kebijakan ini sangat membantu mahasiswa terutama yang bergantung sama kuota kaya saya ini. Biasanya tuh harus ngeluarin ratusan ribu per bulan untuk keperluan kuliah online, sekarang jadi bisa hemat ratusan ribu per bulan kan lumayan, ya. Bisa dipake untuk hal lain uangnya, dan yang saya suka tuh prosesnya juga ga ribet, mahasiswa ga dipersulit untuk proses pemberian kuotanya kayak mudah banget tiba-tiba kita dapet aja gitu."
Meski merasa berterima kasih dengan adanya pembagian kuota gratis dari Kemendikbud, Tiffany (19), salah satu penerima kuota gratis mengatakan bahwa kuota gratis ini kurang efektif bagi mereka yang sudah memiliki jaringan wifi di rumahnya.
"Sebenernya ini membantu banget ya untuk yang sering kesulitan, ga punya wifi dan harus beli kuota untuk pakai zoom, ms team sama lain-lain buat belajar gitu. Tapi kalau yang punya wifi kayaknya agak ga kepakai kuota belajarnya. Karena orang-orang yang pakai wifi ini sih pasti pakai wifinya. Ini saya juga sebenernya ada wifi, cuma kebetulan lagi agak masalah wifinya, tapi nanti kalau sudah bener saya rasa kuota gratis ini agak enggak terpakai sih untuk saya. Tapi tetap saya berterima kasih ke pemerintah atas pemberian kuota ini," terangnya.
Reporter Magang: Maria Brigitta Jennifer
(mdk/fik)