Tak punya komputer, SMP negeri di Bekasi tak bisa gelar ujian online
Sementara itu, baru dua SMP swasta yang sudah menerapkan UN berbasis online.
Gara-gara tak mempunyai komputer yang cukup, SMP Negeri di Kota Bekasi, Jawa Barat, tak ada yang bisa menggelar ujian nasional berbasis komputer. Hal ini berbeda dengan sekolah swasta, meskipun hanya ada dua sekolah yang bisa menggelar ujian online.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzi mengatakan, dua sekolah swasta yang bisa menggelar ujian online di antaranya Sekolah Victory Plus di Rawalumbu, dan Global Prestasi di Bekasi Barat.
"Kalau sekolah negeri belum ada, karena tidak ada ketersediaan komputer yang cukup untuk UNBK," kata Ali di Bekasi, Selasa (10/5).
Menurut dia, pihaknya akan secara bertahap mengadakan perangkat guna mendukung pelaksanaan UNBK bagi sekolah SMP Negeri di Kota Bekasi. Soalnya, setiap sekolah dibutuhkan minimal sepertiga dari jumlah murid.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, mengakui pemerintah daerah belum fokus untuk menyelenggarakan ujian online untuk tingkat SMP. Sebab pemerintah daerah baru fokus menyelenggarakan di tingkat SMA Negeri sederajat.
"Pelaksanaan UNBK di tingkat SMP, saya masih ragu. Nanti diadakan secara bertahap," kata Rahmat.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan setempat, tahun ini ujian nasional di wilayah setempat diikuti 30.403 peserta, rinciannya SMP Negeri 14.576 siswa, SMP Terbuka 535, dan SMP swasta dan MTs 15.292 siswa.
Dari seluruh sekolah, masih ada 37 sekolah swasta yang tak bisa menggelar ujian, lantaran jumlah pesertanya di bawah 20 orang. Karena itu, sekolah tersebut terpaksa menumpang ke sekolah lain yang berdekatan.