Takut tak bahagia, penyebab orang tua suka jodohkan anaknya
Tak sedikit orangtua yang mendesak dan menyodori satu sampai lebih dari empat kandidat calon untuk anaknya.
Di era modern ini masih ada orangtua yang menjodohkan anaknya dengan pilihan yang memang sesuai dengan kriteria yang menurutnya pas. Tak sedikit orangtua yang mendesak dan menyodori satu sampai lebih dari empat kandidat calon untuk anaknya dengan cara mencarikan jodoh yang ideal menurut mereka.
Menurut psikolog pendidikan anak dan remaja, Tania Jessica memang masih ada orangtua menjodohkan anaknya dengan pasangan lantaran ketakutan anaknya mendapat pasangan yang tidak baik.
"Sebenarnya banyak alasan, pertama mungkin ada yang karena takut anaknya gak bahagia mendapat pasangan yang gak cocok menurut orangtuanya (misalnya pasangannya kurang mampu)," ucapnya ketika dihubungi merdeka.com, di Jakarta, Jumat (8/1).
Tak hanya itu, menurutnya orangtua juga tak ingin memiliki mertua yang tidak sayang dengan anaknya. "Orangtua juga berpikir gimana kalau besannya gak baik sama anaknya, jadi orangtua juga memikirkan itu," jelas Tania.
"Jadi orangtua merasa lebih baik kalau dia yang memilihkan jodoh buat anaknya yang baik menurut orangtua," tambahnya.
Namun, menurut Tania orangtua pun tak bisa memaksakan kehendak anaknya yang tidak mau memilih pilihan orangtua. Tania menuturkan anak pun harus menjelaskan kepada orangtua mengapa dia tidak ingin dijodohkan dan harus memperlihatkan kepada orangtua bahwa pasangan yang pilih adalah yang terbaik untuk bersamanya.
Kemudian, jika orangtua memang mendesak anaknya agar bisa memilih jodoh yang disodorkan menurut Tania, pihak anakpun harus menerima dengan cara yang halus.
"Kalaupun orangtua tetap mau jodohin ya anaknya coba jalanin pertemanan aja dulu sama orang tersebut.Kalo anaknya udah benar-benar memang gak 'sreg' sama pilihan ortunya, bilang ke orangtua kalau dia udah coba untuk mencintai orang pilihan orangtua tapi tetap gak bisa," ungkapnya.
Senada dengan Tania, Psikolog Anak, Anna Surto Ariani pun mengatakan beberapa orangtua khawatir tidak sesuai dengan kriteria orangtua. "Beberapa orangtua menjodohkan anak zaman sekarang karena sangat ingin anak mendapat pasangan yang sesuai kriteria orangtua," ucap Anna.
Lanjut Anna, orangtua zaman sekarang pun sering beranggapan bahwa anaknya terlalu pemilih dan terlalu sibuk. "Orangtua sering melihat si anak terlalu sibuk bekerja sampai-sampai lupa dengan jodohnya, jadi mungkin hal itu yang membuat orangtua menjodohkan anaknya dengan pilihannya," beber Anna.
Namun, menurut Anna pihak orangtua juga perlu memberikan kebebasan anaknya untuk memilih pasangannya sendiri karena sebuah pernikahan yang menjalankan adalah orangtua.
"Walaupun demikian orangtua tetap perlu menyadari bahwa yang menjalani pernikahan adalah anaknya sehingga perlu waktu untuk mengenal calon pasangan dan memilihnya," tandas Anna.