Tangerang akan bangun kereta api ke Bandara Soekarno-Hatta
Pemkot akan mengupayakan moda transportasi besar-besaran untuk menekan angka kemacetan di Tangerang dan Jakarta.
Pemerintah Kota Tangerang telah menyiapkan program pengembangan transportasi massal untuk mengatasi kemacetan Tangerang dan Jakarta. Program tersebut yakni dengan menjadikan Terminal Poris Plawad sebagai pusat integrasi moda angkutan massal dengan mencontoh seperti terminal di Kuala Lumpur, Malaysia.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, nantinya ada tujuh moda transportasi massal yakni kereta Bandara Soekarno-Hatta, Commuterline, Kereta Luar Kota, Bus APTB, AKAP, dan Bus Rapid Transit (BRT) dan Transjakarta dalam satu lokasi. Kemudian, Terminal Poris yang saat ini ada pun rencananya akan disatukan dengan Stasiun Batu Ceper sehingga warga tidak terlalu jauh. Sedangkan Jalan Raya Benteng Betawi akan dibuatkan putaran.
"Jadi, warga yang ingin ke Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur setelah tiba di Bandara Soekarno - Hatta, bisa langsung naik bus dan kereta dari terminal Poris Plawad sehingga tidak perlu ke Gambir maupun Senen," kata Arief dalam rilis yang diterima, Sabtu (7/2).
Rencana tersebut pun telah disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) serta Kementerian Perhubungan dan menunggu tindak lanjut. Dia mengatakan, rencana untuk menjadikan Terminal Poris pusat moda transportasi, merupakan bagian dari pembangunan dan pengembangan jalur kereta api Batu Ceper - Bandara Soekarno-Hatta yang mulai dilakukan pada tahun ini.
Selain itu, jarak dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Stasiun Gambir dan Senen jaraknya 30 Kilometer. Bila dibandingkan ke Terminal Poris atau Stasiun Batu Ceper hanya 10 kilometer. Pasalnya, seluruh warga Tangerang dari Kabupaten, Kota dan Tangsel, bila ingin ke luar daerah harus ke Jakarta. Artinya, ada pergerakan enam juta orang dari Tangerang ke jakarta.
Selain itu pun didukung dengan infrastruktur yang memadai seperti Jalan Tol Bandara-Kunciran dan Jalur Kereta Bandara-Batuceper. "Apalagi kawasan tersebut juga akan menjadi mixed uses area yang dilengkapi park and ride, pusat retail, hotel dan apartemen," jelasnya.
Di sisi lain, Pemkot Tangerang pun telah membentuk tim terkait pengembangan bus Transjakarta koridor XIII rute Tendean hingga Ciledug sepanjang lima kilometer. Dua pengembang yakni Puri Beta dan Central Business District (CBD) Ciledug telah bersedia.
Selain itu, sedang dilakukan juga penjajakan dengan tiga pengembang lainnya yakni Green Lake, Metland Puri dan Puri 11. Pasalnya, nantinya pembangunan jalur transjakarta akan lebih dikembangkan dengan rute Kalideres - Kembangan (Jakarta Barat) – Karang Tengah, Ciledug (Kota Tangerang) - Ciledug - Tendean (Jakarta Selatan).
Begitu pula dengan rencana pengoperasian 40 armada Bus Transjabodetabek rute Tangerang - Kemayoran dan Tangerang - Blok M. Saat ini, prosesnya sudah masuk tahap penyerahan dari Kementerian Perhubungan kepada operator.
Bahkan, rute elevated busway Blok M - Ciledug akan disambungkan dengan jalur kereta api Ciledug - Poris. Sehingga, warga Jakarta Selatan akan mempunyai akses via transportasi massal dan kereta api hingga Bandara.