Tanggapan Kapolri soal analisa 'Idjon Djanbi' di Facebook
"Apa itu, itu tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Jenderal Timur Pradopo.
Pengguna internet digegerkan dengan kemunculan akun Idjon Djanbi yang menuding Brimob DIY terlibat dalam kasus penembakan di Lapas Klas 2B Cebongan, Sleman, DIY. Pelaku mengirimkan tautan yang ditulis dalam facebook itu ke sejumlah akun lainnya, termasuk melalui email.
Terkait itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyatakan isi dari catatan tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan.
"Apa itu, itu tidak bisa dipertanggungjawabkan," tandasnya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/4).
Ketika ditanya, pelaku juga mengungkap foto-foto korban penembakan. Kapolri menilai gambar tersebut bisa diakses ke publik.
"Sekarang semua itu kan bisa diakses ya, sangat luas ya, saya kira kita tetap lakukan langkah-langkah lebih lanjut, tapi apa itu bisa dipertanggungjawabkan ya," lanjutnya.
Sebelumnya, sebuah akun bernama Idjon Djanbi membuat analisa itu diberi judul "Pelaku Penyerangan LP Sleman Adalah Aparat Kepolisian".
Dalam penulisannya, Idjon Djanbi memaparkan beberapa keanehan yang terjadi saat penyerangan berlangsung. Secara terang-terangan, dia menuding polisi ada di balik penyerangan tersebut, dan Polda DIY berusaha menutupi pelaku lain yang terlibat dalam pembunuhan Sertu Heru Santoso di Hugo's Cafe.
Untuk mendukung analisanya, Idjon Djanbi turut memasukkan sejumlah foto-foto korban penembakan. Dia menduga telah terjadi penyiksaan terhadap para korban sebelum ditembak mati oleh para pelaku.
Tak jelas siapa sebenarnya Idjon Djanbi sang penulis itu. Tetapi nama Idjon Djanbi sejatinya adalah nama pendiri Kopassus. Setelah ditelusuri, akun itu baru beberapa hari bergabung di facebook.