Tanggapan Ridwan Kamil Terkait Isu Penghapusan Pendidikan Agama
Belakangan isu penghapusan pendidikan agama menyeruak.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) mengaku tidak setuju dengan isu penghapusan pendidikan agama yang saat ini tengah ramai diperbincangkan. Saat ini sendiri, RK menyebut bahwa pihaknya tengah menyiapkan peraturan daerah tentang pendidikan agama.
RK mengatakan bahwa seluruh dimensi pembangunan di Indonesia harus dilandasi 'Ketuhanan yang Maha Esa', sila pertama Pancasila. Hal tersebut menurutnya mengandung arti bahwa pendidikan agama sangat penting.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
Karena memandang pentingnya pendidikan agama tersebut, RK menyebut bahwa Provinsi Jawa Barat akan menambah intensitas dan kualitas pendidikan agama dengan akan segera membahas perda terkait pendidikan agama.
"Kita akan bahas perda pendidikan keagamaan, untuk memberikan dukungan pendidikan agama di seluruh Jabar," kata RK di Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Jumat (12/7).
Rencana pembuatan perda tentang pendidikan agama oleh Pemprov Jawa Barat itu sendiri mendapatkan apresiasi, salah satunya dari guru Pendidikan Agama Islam di Tasikmalaya, Rosma (32). Ia mengatakan bahwa pendidikan agama tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan karena dari sana lahir norma dan etika.
Menurut Rosma, permasalahan norma dan etika di tengah pelajar saat ini sangat erat kaitannya dengan pendidikan agama, baik di sekolah maupun di madrasah. "Mereka yang memahami agama dengan baik, secara umum norma dan etikanya juga baik karena pemahaman agama yang menjadi rem saat berperilaku negatif," katanya.
Ketika pendidikan agama hanya diserahkan kepada orang tua dan pemerintah tidak ikut ambil bagian, menurutnya yang akan tercipta adalah mengikisnya norma dan etika di tengah masyarakat. Hal ini dikarenakan tidak sedikit orang tua yang tidak memperhatikan pemahaman agama anak-anaknya, bahkan cenderung apatis.
"Jadi saya sangat berharap agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa segera membuat perda tentang pendidikan agama, prosesnya jangan terlalu lama. Setidaknya dengan dibuatnya perda tentang itu bisa menyelamatkan norma dan etika generasi selanjutnya," ungkapnya.
Baca juga:
Antisipasi Kekeringan di Jabar, Ridwan Kamil Upayakan Rekayasa Cuaca
Butuh Rp800 T Realisasikan Visi, Ridwan Kamil Siap Lobi Kementerian Hingga Presiden
Tora Sudiro Foto Bareng Ridwan Kamil: Lumayan Bantu Tambah Follower
Soal Kualitas Udara Buruk, Ridwan Kamil Sebut yang Digugat Pemerintah Bukan Personal
Masuk 15 Tokoh Potensial Capres 2024 Versi LSI, Emil Ingin Fokus jadi Gubernur
Musim Kemarau, Ribuan Hektare Lahan Pertanian di Jabar Gagal Panen