Tanggapan Satgas soal Prediksi Covid-19 Jadi Endemi pada 2022
Dia berharap kondisi endemi bisa tercapai melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), peningkatan 3M (Menggunakan masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan), 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) serta vaksinasi.
Pandemi Covid-19 di Indonesia diprediksi menjadi endemi pada 2022. Pada kondisi endemi, masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19. Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito menanggapi prediksi tersebut.
Dia berharap kondisi endemi bisa tercapai melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), peningkatan 3M (Menggunakan masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan), 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) serta vaksinasi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
"Diharapkan kondisi tersebut segera tercapai dengan syarat kolaborasi pemerintah dan masyarakat harus bisa menyukseskan kebijakan yang telah ada, agar efektif dan signifikan hasilnya," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/8).
Wiku menjelaskan, endemi merupakan kondisi kasus Covid-19 sudah terkendali. Namun, bukan berarti virus Covid-19 telah hilang.
Ada sejumlah indikasi pandemi Covid-19 telah bertransisi menjadi endemi. Di antaranya, kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus Covid-19 seiring dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah.
"Sehingga angka perawatan dan kematian pun menurun," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito menyebut ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mengubah pandemi menjadi endemi. Pertama, memperketat penerapan 3M.
"Jadi protokol kesehatan khususnya menggunakan masker ini menjadi proteksi paling mudah dan bisa dilakukan setiap orang, hanya butuh pendekatan sosialisasi dan edukasi untuk itu," tuturnya.
Kedua, meningkatkan 3T. Ketiga, mempercepat dan memperluas vaksinasi Covid-19.
"Dengan tiga (hal) ini, kita bisa mengendalikan pandemi," tutupnya.
Sementara Wakil Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes), Nurhandini Eka Dewi mengatakan perubahan situasi dari pandemi menjadi endemi Covid-19 pada 2022 masih tanda tanya. Meskipun, pada Maret 2022 vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 70 persen dari total penduduk di Indonesia.
"Menjadi Covid-19 sebagai endemi di tahun 2022 masih tanda tanya," kata Nurhandini dalam konferensi pers, Rabu (18/8).
Nurhandini menjelaskan, hingga saat ini belum ada satu pun negara yang bebas dari pandemi Covid-19. Sejumlah negara yang sempat mengalami penurunan kasus Covid-19, justru kembali melonjak.
Baca juga:
Kasus Covid-19 di 9 Provinsi Meningkat, Termasuk Jateng dan Bali
TPU Tegal Alur Penuh, Jenazah Datang Dialihkan ke Rorotan Jakut
Pemerintah akan Beri Sertifikat ke Nakes yang Tangani Covid-19
Update Covid per 19 Agustus: Jumlah Angka Kesembuhan Lebih Tinggi dari Kasus Positif
Wagub Bali Klaim Kasus Covid-19 Turun Usai Diultimatum Luhut