Tanpa Makeup & Berpakaian Sederhana, Potret Istri Jenderal Main Bareng Anak Pengungsi Erupsi Lewotobi Laki-Laki
"Bagi anak-anak, perhatian ini membawa keceriaan di tengah suasana pengungsian, dan bagi orang tua."
Di tengah situasi darurat yang memaksa ribuan warga mengungsi, Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo mengunjungi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Rabu (13/11) kemarin.
Kunjungannya itu bukan hanya untuk memberikan bantuan, tetapi juga untuk menghibur dan mengembalikan keceriaan kepada anak-anak di posko pengungsian, yang harus menghadapi masa sulit jauh dari rumah.
- Potret Istri Jenderal Berbaju Pink Hibur Anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- 5 Bahan Kosmetik Penyebab Kulit Wajah Menjadi Lebih Berminyak, Perlu Dihindari
- Menggunakan Makeup Lengkap saat Berolahraga, Ini Dampaknya yang Bisa Terjadi pada Wajah
- 10 Potret Artis Tampil Percaya Diri Pamerkan Bare Face, Tetap Menawan Meski Wajah Penuh Jerawatan
Dengan penuh kasih, Juliati Sigit Prabowo menyempatkan diri berinteraksi dan bermain dengan anak-anak pengungsi, berusaha membuat mereka tersenyum ditengah suasana pengungsian.
Ia menghampiri sekelompok anak yang sedang bermain. Ia menyapa mereka dengan ramah dan mengajak berbincang, senyum cerah pun nampak pada wajah anak-anak.
Tak hanya memberikan hiburan, Juliati Sigit Prabowo juga membawa mainan khusus untuk anak-anak, sebagai bentuk kepedulian agar mereka tetap dapat bermain dan menemukan keceriaan meski dalam keadaan sulit.
Mainan ini diharapkan bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan membuat mereka merasa diperhatikan ditengah kondisi pengungsian.
"Kami datang tidak hanya untuk memberikan bantuan materi, tetapi juga untuk memberi dukungan emosional. Anak-anak ini perlu tahu bahwa mereka tidak sendirian. Kami berharap, meski kecil, mainan ini dapat membuat mereka merasa lebih nyaman dan bahagia," ungkap Juliati Sigit Prabowo.
Kehadiran Ketua Umum Bhayangkari di posko pengungsian disambut hangat oleh para orang tua dan pengungsi lainnya. "Bagi anak-anak, perhatian ini membawa keceriaan di tengah suasana pengungsian, dan bagi orang tua, dukungan yang diberikan Bhayangkari menjadi penguat semangat untuk menghadapi masa-masa sulit ini," tuturnya.