Tari Gandrung Banyuwangi tampil di depan Presiden Jokowi
Penampilan ini diawali dengan masuknya barisan pemain musik tradisional Banyuwangi yang diiringi tari Kuntulan.
Tari Gandrung dan Kuntulan dari Kabupaten Banyuwangi mendapat sambutan hangat saat tampil dalam pagelaran seni dan budaya "Nusantara Berdendang" yang digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Istana Merdeka, Jumat malam (28/10). Didaulat sebagai penampil pertama, Gandrung dan Kuntulan Banyuwangi mampu menampilkan kolaborasi yang manis di acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo itu.
Penampilan ini diawali dengan masuknya barisan pemain musik tradisional Banyuwangi yang diiringi tari Kuntulan. Mengenakan baju dominan putih, sebanyak 24 penari Kuntulan menari dengan lincah.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Siapa saja yang hadir mendampingi Presiden Jokowi di Banyuwangi? Hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Apa yang membuat Banyuwangi menjadi inspirasi bagi Indonesia? Hubungan harmonis antara agama dan budaya di Kabupaten Banyuwangi mendapat apresiasi banyak kalangan. Di antaranya dari tokoh dan akademisi nasional dalam rangkaian kegiatan Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara (Ngariksa) di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Jumat (22/9).“Nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang di banyak tempat kerap kali mengalami ketegangan yang berkepanjangan, justru di Banyuwangi mampu didialogkan dan diharmonikan dengan baik,” ungkap Penasehat Ngariksa Lukman Hakim Syaifuddin.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa saja tempat wisata yang hits dan terbaru di Banyuwangi? Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
-
Apa yang dilakukan Banyuwangi untuk melestarikan budaya asli bangsa? Ini salah satu bentuk pengejawantahan nasionalisme di masa sekarang. Bagaimana kita semua bisa melestarikan budaya asli bangsa kita.
Tak lama, 45 penari Gandrung menyusul memasuki panggung. Para Gandrung dengan instrumen kipasnya melingkari arena pertunjukan. Membentuk formasi berjajar di bawah pentas, sebagian lagi melingkar di atas panggung, dan terus bergerak dalam derap tari yang rancak namun tetap berasa kelembutannya.
Kipas putih dan merah saling dimainkan seiring tabuh gamelan dan angklung. Suara sinden yang menyanyikan lagu-lagu khas Gandrung menjadi narasi cerita. Mengantarkan setiap adegan demi adegan berpaut menjadi pertunjukan yang tiada duanya.
Penampilan pun terasa kian sempurna, karena saat mereka menari dilatarbelakangi gambar penari Gandrung, Kawah Ijen, dan perahu khas Muncar Banyuwangi hasil dari video mapping Istana Negara.
Di akhir penampilannya, Gandrung dan Kuntulan berkolaborasi membentuk formasi bunga teratai sembari memainkan kipas merah putihnya. "Selamat Hari Sumpah Pemuda. Kerja, kerja, kerja," pekik mereka di akhir penampilannya. Penonton pun dibuat berdecak kagum.
Usai menari, banyak penonton di halaman istana yang langsung mengajak mereka berfoto bersama. Menurut penonton, penampilan Gandrung malam ini sangat menarik dan atraktif. "Bagus Gandrungnya. Meski tradisional tapi terlihat keren sekali," ujar Panca, salah satu penonton yang hadir saat itu.
Pagelaran seni dan budaya 'Nusantara Berdendang' digelar memperingati Hari Sunpah Pemuda yang ke 88. Acara yang melibatkan ratusan pengisi acara dikemas secara kreatif dan mencerminkan keragaman budaya dan tradisi nusantara.
Perhelatan seni budaya ini terdiri dari dua bagian utama yaitu Napak Tilas Sumpah Pemuda dan Pentas Kebudayaan. Dalam acara ini dibacakan naskah Sumpah Pemuda oleh peraih medali emas cabang Bulutangkis Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang hadir dalam acara tersebut mengaku sangat bangga kesenian tradisional Banyuwangi bisa tampil dalam acara resmi kenegaraan di hadapan Presiden Jokowi.
"Bagi saya ini adalah apresiasi yang tinggi dari Presiden terhadap seni budaya nusantara. Beragam kesenian yang ditampilkan Istana, artinya bukan sebagai sekat pemecah belah, namun justru menunjukkan kekayaan bangsa. Kesenian ditampilkan justru untuk mempererat kesatuan dan persatuan," kata Anas.
Banyuwangi Festival setiap tahun menggelar Festival Gandrung Sewu, sebuah atraksi wisata yang menampilkan seribu lebih Gandrung menari bersama di pinggir Pantai Boom, Banyuwangi. Even ini telah menjelma menjadi pariwisata event (event tourism) yang selalu ditunggu wisatawan.
Anas menambahkan, Banyuwangi Festival yang merupakan ajang atraksi wisata banyak menampilkan kesenian lokal ini digelar sebagai upaya konsolidasi budaya. Konsolidasi yang dimaksud, lanjut Anas, adalah bagaimana mendorong pelestarian seni-budaya yang sempat terkesampingkan menjadi seni-budaya yang membanggakan semuanya.
"Malam ini kebanggaan itu terwujud. Gandrung dan Kuntulan bisa tampil menawan di Pagelaran Nusantara Berdendang," kata Anas dengan bangga.
Salah seorang penari di festival ini, Vanda Arini, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya. "Rasanya luar biasa bisa tampil di Istana Negara, apalagi di depan Presiden Jokowi, sekaligus dilihat ribuan orang saat saya menari. Ini pengalaman tak terlupakan dan terus menyemangati saya untuk selalu cinta seni-budaya Indonesia, khususnya Banyuwangi," ujar gadis kelas 10 SMAN 1 Pesanggaran.
Arini yang bercita-cita menjadi dokter ini menyatakan akan terus mengembangkan bakat seninya. "Meski saya nanti dokter, saya akan jadi dokter yang bisa menari," ujarnya mantap.
(mdk/mtf)