Taufiq Ismail ajak gagalkan wacana Jokowi ingin minta maaf ke PKI
"Yang perlu diingat, PKI boleh sudah dibubarkan, tapi ideologinya saya yakin masih bertahan hingga kini."
Sastrawan Taufiq Ismail tidak sepakat dengan wacana Presiden Joko Widodo meminta maaf terhadap korban kasus pelanggaran berat HAM, termasuk bekas tahanan politik PKI. Ide itu menurutnya layak digagalkan bersama-sama.
"Jadi apa yang dilakukan pemerintah untuk minta maaf kepada PKI harus dan wajib kita gagalkan," kata Taufiq di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/8).
Dia bersikukuh komunisme masih banyak penganutnya di Indonesia. Ideologi PKI tersebut dinilainya mampu merusak peradaban manusia.
"Yang perlu diingat, PKI boleh sudah dibubarkan, tapi ideologinya saya yakin masih bertahan hingga kini. Pengaruh ideologi komunis begitu mengerikan, mereka mampu membunuh eksistensi kita sebagai manusia yang beradab, nah itu yang kurang disosialisasikan," tuturnya.
Lanjut dia, sudah kerap membuat gejolak di Indonesia. Di antaranya melakukan pemberontakan yang berhasil dipadamkan oleh TNI dan rakyat.
"PKI dengan diwakili Muso waktu itu sudah merencanakan berontak, mereka lakukan pertemuan rahasia di Candi Prambanan untuk berontak tahun 1927, Ketua atau waktu itu istilahnya Sekjend PKI, Tan Malaka saat itu lari ke Bangkok, dikejar Belanda enggak ketangkep-ketangkep," terangnya.
Dia mengungkapkan cara komunisme merebut kekuasaan adalah dengan kekerasan. Hal itu seperti dilakukan oleh PKI pada tahun 1965 yang merupakan perwujudan ajaran Karl Marx.
"Hingga kini belum direvisi serta diikuti oleh banyak orang (ajaran Karl Marx), termasuk PKI," pungkasnya.