Tekan Angka Pengangguran, Kemendikbudristek Menciptakan Tenaga Kerja Terampil Siap Pakai
Program ini merupakan program pembekalan bagi tenaga pengajar yang dirancang untuk memperkaya perspektif industri dalam dunia pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Modena berkolaborasi mengadakan program Vokasi dalam menciptakan tenaga kerja terampil yang siap pakai.
Program ini merupakan program pembekalan bagi tenaga pengajar yang dirancang untuk memperkaya perspektif industri dalam dunia pendidikan, dengan memberikan pengalaman praktis kepada para peserta (tenaga pengajar) sehingga mereka dapat membawa wawasan industri tersebut dan menularkan ke peserta didik, baik siswa maupun mahasiswa nantinya.
- 80 Persen Lulusan Pendidikan Vokasi Kelautan dan Perikanan Diterima Bekerja di Industri
- Cegah Banyak Anak Tak Sekolah, Kemendikbudristek Siapkan Anggaran Rp199,95 Miliar
- Peringati Hari Buruh, Pekerja Tembakau Minta Hal Ini ke Pemerintah
- Kemendikbudristek Siap Buka 40.541 Formasi untuk Seleksi CASN 2024
"Melalui program ini para tenaga pengajar mendapatkan kesempatan untuk mengamati dan memahami dunia kerja nyata secara langsung dari para profesional-profesional, mempelajari keterampilan praktis, dan mendapatkan wawasan lebih mengenai operasi bisnis terkait manajemen pengadaan barang dan jasa, pergudangan dan distribusi produk-produk kami," ujar Harry Afryandi selaku Vice President Operations & Corporate Affairs Modena.
Dia mengungkapkan pihaknya dipilih Kemendikbudristek melalui Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI). Harry menjelaskan pihaknya juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
"Kami merasa terhormat dipercaya oleh BBPPMPV BMTI Kemendikbudristek untuk menjalankan program ini. Kami percaya bahwa kolaborasi antara dunia industri dan pendidikan adalah kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan. Program ini dirancang dengan harapan untuk memberikan perspektif industri yang up-to-date kepada para tenaga pengajar, sehingga mereka dapat mentransfer pengetahuan yang lebih relevan dan aplikatif kepada peserta didiknya," jelas Harry.
Para peserta dilibatkan dalam proyek-proyek yang relevan dengan bidang pengajaran, mencakup pemahaman alur proses rantai pasok secara garis besar mulai dari proses pengadaan barang dan jasa, penyimpanan barang sampai dengan proses pendistribusian barang. Peserta dibimbing oleh mentor yang merupakan karyawannya dan diberikan materi untuk meningkatkan keterampilan teknis dan non teknis (soft skills).
"Mereka juga diberikan kesempatan untuk berkunjung ke salah satu manufaktur dan pusat distribusi kami yang berlokasi di Jatake, Tangerang," tutur dia.