Tekan Kasus Covid, Pakar Minta Pemerintah Optimalkan Testing dan Treatment
Hermawan melihat, pemerintah tidak optimal melakukan tracing, testing dan treatment selama ini. Padahal tracing dan testing sangat penting untuk mendeteksi dini pasien Covid-19.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, meminta pemerintah mengoptimalkan testing (pemeriksaan), tracing (penelusuran) dan treatment (perawatan) untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia. Dengan tiga langkah tersebut, kasus Covid-19 sekaligus kasus aktif bisa ditekan.
"Ya tracing, testing dan treatment. Tidak ada yang lain. Kuncinya tiga itu," katanya saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Hermawan melihat, pemerintah tidak optimal melakukan tracing, testing dan treatment selama ini. Padahal tracing dan testing sangat penting untuk mendeteksi dini pasien Covid-19.
"Terutama testing capacity kita sekitar 50.000-an per hari dan kasus kita seharusnya minimal 150.000-an per hari. Jadi masih jauh," ujar dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan testing Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 90,64 persen dari target World Health Organization (WHO). Data ini tercatat per 29 November 2020.
"Walaupun sempat mengalami berbagai fluktuasi, jumlah testing yang dilakukan pada bulan November 2020 mencatatkan tren peningkatan setiap minggunya dari 67,15 persen pada minggu pertama, naik menjadi 90,64 persen pada minggu ke-4," katanya, Rabu (2/12).
Wiku menyebut, jumlah testing Covid-19 di Tanah Air semakin mendekati target yang ditentukan WHO. Capain ini tidak mudah karena melewati beberapa kendala. Seperti ketersediaan reagen, jumlah sumber daya manusia (SDM) di laboratorium, kapasitas laboratorium serta kondisi geografi Indonesia.
"Oleh karena itu, saya mengapresiasi tenaga kesehatan yang sudah bekerja keras untuk meningkatkan jumlah testing ini," imbuh Wiku.
Baca juga:
1 Pegawai Positif Covid-19, Pelayanan Dinas Dukcapil Dialihkan Online dan di Mal
103 Penghuni Rutan Kelas I Tangerang Positif Covid-19
Sempat Diisolasi usai Terpapar Covid-19, Asintel Danlantamal VII Meninggal
Kasus Covid-19 di RI Kian Meroket Tinggalkan Negara Asia Tenggara
INFOGRAFIS: 5 Tips Aman Liburan di Tengah Pandemi Covid-19