Tekan Penularan Covid-19 saat Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, Ini Saran Epidemiolog
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pada periode 1 hingga 7 November 2021, sebanyak 32 kejadian banjir terjadi di Indonesia. Akibatnya, sembilan orang meninggal dunia, dua orang hilang, dan 295 rumah rusak ringan hingga berat.
Berbagai bencana hidrometeorologi mulai terjadi di Indonesia, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Salah satu pemicunya ialah fenomena La Nina yang menyebabkan curah hujan tinggi.
Di tengah bencana hidrometeorologi, risiko penularan Covid-19 menjadi besar. Sebab, saat bencana terjadi, protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sulit diterapkan.
-
Apa itu El Nino? El Nino adalah fenomena global yang terjadi hampir di seluruh negara yang terletak pada garis ekuator, salah satunya Indonesia. Fenomena El Nino yang sudah berbulan-bulan ini membuat beberapa tempat di Indonesia dilanda krisis air.
-
Kapan puncak fenomena El Nino akan terjadi? Puncak fenomena El Nino akan terjadi pada Agustus 2023 sehingga pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya menyiapkan langkah mitigasi agar bencana kekeringan dapat meminimalisasi jumlah gagal panen di tingkat petani
-
Kapan puncak ancaman El Nino diperkirakan terjadi? Maka itu harus di warning karena berdasarkan data cuaca ekstrim ini akan terjadi pada puncaknya di bulan Agustus dan September mendatang," katanya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk menghadapi ancaman El Nino? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan memastikan ketersediaan beras dalam menghadapi potensi cuaca ektrem el nino aman . Sebagai gambaran, kata dia, saat ini ada kurang lebih 800 ribu hektare yang siap panen di sejumlah daerah sentra.
-
Kapan El Nino diperkirakan akan berlangsung? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong para Kepala Daerah segera menggulirkan penggunaan alat mesin pertanian atau Alsintan dalam menghadapi perubahan iklim El nino yang berlangsung hingga Agustus mendatang.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan pemerintah perlu menyiapkan pelbagai strategi untuk menekan risiko penularan Covid-19 di tengah maraknya bencana hidrometeorologi. Pertama, mempercepat vaksinasi Covid-19 pada wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
"Pada wilayah-wilayah rawan bencana harus dikejar cakupan vaksinasinya karena itu yang akan membantu untuk memiliki risiko lebih rendah (terhadap Covid-19) ketika bencana terjadi dan harus mengungsi," katanya kepada merdeka.com, Selasa (9/11).
Kedua, memetakan tempat pengungsian bagi warga terdampak bencana. Pemerintah harus memastikan sirkulasi udara pada tempat pengungsian berjalan baik.
"Termasuk di sini adalah ketika pemerintah menyiapkan tenda pengungsian harus longgar kapasitasnya. MCK (Mandi, Cuci, Kakus) darurat juga betul-betul harus dipilih yang bisa mengurangi potensi penularan. Karena biasanya MCK darurat itu ventilasinya bermasalah," ujarnya.
Ketiga, pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, seperti tim evakuasi dan pembagian bantuan harus sudah divaksinasi, tidak memiliki komorbid dan sehat. Keempat, menyiapkan tempat isolasi darurat jika ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, sekaligus prosedur rujukan.
Kelima, menyediakan hand sanitizer, masker, face shield, dan sarung tangan. Keenam, melakukan skrining kesehatan pengungsi minimal sekali dalam sehari.
"Kemudian bagaimana mengatur makanan, sebaiknya makanan itu jangan ambil masing-masing tapi didrop. Jadi pengungsi tidak ke mana-mana, menunggu saja di tempat yang disediakan," jelasnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pada periode 1 hingga 7 November 2021, sebanyak 32 kejadian banjir terjadi di Indonesia. Akibatnya, sembilan orang meninggal dunia, dua orang hilang, dan 295 rumah rusak ringan hingga berat.
BNPB meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi di seluruh Indonesia meningkatkan kewaspadaan. Mengacu pada prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena La Nina masih akan terjadi hingga Februari 2022.
(mdk/rhm)