Televisi Indonesia lebih pentingkan rating daripada mendidik anak
"Nilai-nilai apa yang ditransformasikan oleh media penyiaran sangat menentukan kualitas generasi mendatang."
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengakui memang terdapat masalah dalam penyiaran akhir-akhir ini mengenai acara-acara yang kurang mendidik anak bangsa. Hal itu lah yang menjadi konsen utama KPI, karena penyiaran acara-acara di televisi merupakan agen perubahan dan produk peradaban.
Komisioner KPI Pusat merangkap Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran, Agatha Lily menuturkan bahwa media penyiaran sangat menentukan kualitas generasi penerus bangsa.
"Nilai-nilai apa yang ditransformasikan oleh media penyiaran sangat menentukan kualitas generasi mendatang," kata Lily, Rabu (2/9).
Dilanjutkannya, bahwa jangan sampai masyarakat menjunjung tinggi suatu acara yang kurang bermutu. Apabila masyarakat sudah terjebak, maka suatu rumah produksi atau stasiun televisi akan mengejar rating tanpa mementingkan nilai kesantunan dan integritas bangsa. Karena rating tersebut memiliki dampak yang sangat luar biasa.
"Televisi jangan hanya mengejar rating, tapi utamakan nilai-nilai kesantunan, ramah tamah, integritas, kebangsaan dan sopan santun. TV jangan hanya mementingkan rating semata, lalu mengorbankan masyarakat," lanjut Lily.
Menurutnya, stasiun TV ataupun rumah produksi hingga saat ini masih sering melupakan tanggung jawab sosialnya. Stasiun televisi seharusnya menjadi pelopor utama pembangunan budaya manusia. Kebanyakan program-program televisi di Indonesia lebih mengedepankan rating dibandingkan dengan tayangan yang bermutu dan mendidik anak bangsa menjadi lebih baik.