Temui Jaksa Agung, Mentan Amran Sulaiman Lapor Ada Pungli Pendistribusian Alat Pertanian
Amran mengatakan, para petani juga diminta menyetorkan uang hingga Rp3 juta untuk satu unit kontraktor kecil.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menemui Jaksa Agung (JA) Sanitiar Burhanuddin dalam rangka pengawasan percepatan swasembada di dalam negeri. Usai pertemuan, Amran mengaku melaporkan ada oknum yang melakukan pungli pendistribusian traktor kepada petani.
"Ada beberapa keluhan menurut informasi di beberapa daerah, tapi belum kami dikirimi buktinya bahwa alat mesin pertanian terkadang yang kami kirim ke daerah, ke petani itu terkadang dimintaki oknum tertentu dalam artian 'bayar kalau kami berikan traktor'. Ada yang bayar sampai menurut laporan ada bayar sampai Rp50 juta satu unit," beber Amran di Gedung Kejakasaan Agung (Kejagung), Senin (16/12).
- Mantan Petugas Pengamanan Akui Terima Rp95,6 Juta untuk Tutup Mulut Pungli di Rutan KPK
- Narapidana Ini Ungkap Para Tahanan Kumpulkan Rp746,35 Juta untuk Pungli Petugas Rutan KPK
- Pemerintah Bantu Petani Rp33 T, Mentan Optimistis Swasembada Pangan dalam 3 Tahun
- Perpadi Puji Gebrakan Mentan Amran Soal Penambahan Alokasi Pupuk
Amran mengatakan, para petani juga diminta menyetorkan uang hingga Rp3 juta untuk satu unit traktor kecil. Bukan hanya traktor, pihaknya juga menemukan ada pendistribusian pupuk palsu oleh 27 perusahaan. Empat perusahaan di antaranya telah diproses hukum.
“Ini mungkin harapan kami ini ditindak dihukum seberat-beratnya kenapa? Bukan merugikan negara saja tetapi merugikan petani kita kurang lebih 100 ribu orang. Artinya kali 4 orang dengan keluarganya berarti 400 ribu orang yang menderita," beber Amran.
"Kerugian total, potensi kerugian untuk petani kita Rp3,2 triliun," sambungnya.
Respons Jaksa Agung
Sementara itu, Burhanuddin mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengumpulkan data dugaan terjadinya tindak pidana oleh para oknum yang dimaksud oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dia menegaskan akan menindak tegas para oknum tanpa pandang bulu.
"Kita akan ngumpulin data dulu ya. Karena ini baru masuk, beliau juga baru tadi dapatnya, dan kita akan kembangkan," tegas Burhanuddin.