Terduga teroris Anton, otak penembakan polisi & pemboman vihara
Menurut Boy, motif teroris ini berkaitan dengan isu muslim Rohingya di Myanmar.
Mabes Polri memastikan terduga teroris Anton alias Septi adalah perencana penyerangan aksi teror bom di Vihara Ekayana beberapa waktu lalu. Pria ini adalah salah satu terduga teroris yang masih hidup saat tertangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Banyumas. Sementara enam teroris lainnya tewas di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
"Anton adalah perencana dan pelaksana dari penyerangan terhadap petugas kita. Yang kedua dia merupakan ahli bom. Yang ketiga dia termasuk eksekutor langsung peletak bom di Vihara Ekayana dan beberapa kegiatan fa'i (pendanaan teroris) lainnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/1).
Menurut Boy, motif teroris ini berkaitan dengan isu muslim Rohingya di Myanmar. Hal tersebut menjadi dasar inspirasi mereka untuk melakukan aksi melakukan penyerangan dan menjadikan vihara sebagai target.
"Anton itu jaringannya Abu Roban yang sama-sama kebetulan Anton ada di Banyumas. Mereka satu kelompok semua dengan yang ada di Ciputat," ujarnya.
"Lebih tepat otaknya kolektif, tidak secara khusus, tapi mereka adalah bagian dari kelompok Abu Roban. Peran di antara mereka tidak ada yang terlalu dominan, tapi bersama-sama atau kolektif. Mungkin satu di antara mereka ada yang jadi pemimpin. Tapi dalam hal ini, Anton lebih dominan, dia ahli dalam perakitan bom dia juga sebagai pelaksana dan perencana juga, cukup dominan perannya," tutur Boy.