Terduga Teroris FA Bukan Pengurus Muhammadiyah, Tapi Jamaah Islamiyah
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan, satu terduga teroris berinisial FA yang ditangkap Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror di Bandara Soekarno Hatta bukan merupakan pengurus PP Muhammadiyah. Sebaliknya, FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta.
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan, satu terduga teroris berinisial FA yang ditangkap Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror di Bandara Soekarno Hatta bukan merupakan pengurus PP Muhammadiyah. Sebaliknya, FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta.
"Kami ingin meluruskan pemberitaan yang menyebutkan terduga teroris FA adalah pengurus PP Muhammadiyah itu tidak benar. Memang strategi JI adalah membenturkan pemerintah dengan organisasi agama yang ada agar terjadi konfik," kata Argo dalam keterangannya, Sabtu (10/4).
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
Argo menjelaskan, FA merupakan anggota kelompok teroris JI yang berperan cukup vital serta yang melakukan doktrinisasi terhadap anggota kelompoknya. Hal ini diketahui berdasarkan hasil dari penyidikan.
"Yang bersangkutan melakukan perekrutan beberapa orang untuk masuk kedalam organisasi JI dan melakukan pelatihan militer dan mendaki Gunung Lawu yang merupakan salah satu tahapan persiapan dalam aktifitas terorisme kelompok ini," jelasnya.
Diketahui, FA melakukan perjalanan ke Turki untuk membangun komunikasi dan jaringan terhadap tokoh-tokoh Al Qaeda dan terkait erat dengan strategi oraganisasi mereka yaitu mendukung gerakan terorisme global.
Sebelumnya, tim Densus 88 menangkap FA di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (8/4) bersama istrinya DM seusai pulang dari Turki.
Baca juga:
Polri: Terduga Teroris Nouval Farisi Ditangkap Usai Keberadaan Diinfokan Orang Tua
Densus 88 Telah Tangkap 12 Terduga Teroris di Jakarta
Terduga Teroris di Pasar Rebo Berperan Siapkan Tempat Uji Coba Bom di Ciampea Bogor
Densus 88 Tambah 3 Orang Masuk DPO di Jakarta, Total 6 dan 1 Sudah Serahkan Diri
Densus 88 Gerebek Rumah di Pasar Rebo Jakarta Timur, 1 Terduga Teroris Ditangkap
Densus 88 Geledah Rumah Warga di Kota Yogyakarta Sita Rompi dan Buku