Terduga teroris Yayat hilang dari kontrakannya sejak tahun 2012
Terduga teroris Yayat hilang dari kontrakannya sejak tahun 2012. Yayat kemudian muncul di tahun 2015, diduga diam-diam bikin e-KTP.
Terduga teroris Yayat Cahdiyat (42) yang ditembak mati di Bandung pernah menetap di Kampung Cukanggenteng, Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung tahun 2012. Sekitar setahun berdomisili di sana, tapi Yayat sudah tidak terlihat batang hidungnya sampai diketahui tewas.
Bahkan di tahun 2012, ia sempat menerima surat dari Mabes Polri soal penangkapan pria kelahiran Purwakarta itu. Yayat ditangkap karena pernah mengikuti pelatihan teror tahun 2011 di Aceh.
"Waktu itu saya ke sana cek ke kontrakan, tidak ada siapa-siapa, sudah pindah," Kepala Desa Cukanggenteng Hilman Yusuf saat dihubungi wartawan, Senin (27/2).
Sejak itulah dia tidak mengetahui lagi keberadaan Yayat, sampai akhirnya mendengar kabar tewas lantaran terlibat baku tembak saat penyergapan di Kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung siang tadi. Sebelumnya Yayat sudah meledakan bom panci meski berdaya ledak rendah di lapangan Pandawa.
Dia menyebut, rumah yang ditempati Yayat tahun 2011-2012 lalu dilakukan dengan cara menyewa. Pembuatan e-KTP juga dilakukan tanpa sepengetahuanya. Dia mensinyalir Yayat diam-diam mengurus e-KTP.
"Dia (Yayat) mungkin sempat datang ke tempat perekaman e-KTP. Saya tidak dapat memprediksi kapan ia difoto (untuk e-KTP)," terangnya.
Camat Pasir Jambu Purnama mengatakan Yayat melakukan perekaman data e-KTP tahun 2015. "Tiba-tiba datang, bikin KTP di sini. Setelah dapat KTP, dia enggak tau ke mana. Tahu-tahu ada kejadian sekarang saja," ujar Purnama.