Terendam banjir, ratusan hektar tanaman Padi terancam puso
Selain dari padi sawah dan padi gogo, tanaman seperti jagung seluas 15 Ha dan jeruk manis seluas 22 Ha juga terendam.
Akibat banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan dan desa di kabupaten Rokan Hulu (Rohul) propinsi Riau sejak awal november hingga saat ini, sedikitnya 60 hektar (Ha) Sawah Padi dan 888 Ha Padi Gogo (ladang) terendam banjir. Namun pemerintah setempat mengaku belum mengetahui hal itu.
Kepala Dinas Tanaman Pertanian dan Holtikultura (TPH) Pemkab Rohul, Sri Hardono, Selasa (02/12) mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terkait puso (tanaman rusak penyebab gagal panen) sebab kondisi tanaman itu masih kecil.
Menurutnya, terjadinya puso atau gagal panen terhadap tanaman padi atau lainnya, tergantung pada usia dan lamanya tanaman pertanian direndam banjir. Ia pun membantah, jika kondisi itu disebut sebagai puso atau gagal panen.
"Itu hanya sebatas terendam banjir dan belum dinyatakan puso (gagal panen)," ujar Sri Hardono.
Selain dari padi sawah dan padi gogo, tanaman pertanian lainnya seperti jagung seluas 15 Ha dan jeruk manis seluas 22 Ha juga ikut direndam banjir. Hal itu juga belum menyebabkan gagal panen.
"Hingga kini, kita belum menyatakan terjadi puso terhadap lahan pertanian di Rohul," jelasnya.
Sejauh ini, hingga 5 Desember mendatang, Dinas TPH masih menunggu laporan dari masyarakat terkait akibat banjir baik yang terendam maupun puso sampai dengan kondisi banjir. Menurut Sri, kemungkinan tahun ini tetap akan panen.
"Tanaman padi masih muda sehingga tak mengakibatkan puso. Namun, jika saat banjir padi sudah berisi, kemungkinan besar Rohul akan gagal panen," tandasnya.