Terima Uang Rp 50 Juta, Pengepul Barang Bekas Janjikan Teman Jadi PNS
Meski sehari-hari bekerja sebagai pengepul barang bekas, nyatanya Supriadi justru sukses menipu temannya sendiri. Tak tanggung-tanggung, temannya tersebut diyakinkan bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Meski sehari-hari bekerja sebagai pengepul barang bekas, nyatanya Supriadi justru sukses menipu temannya sendiri. Tak tanggung-tanggung, temannya tersebut diyakinkan bisa menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Iming-iming Supriadi ini ternyata dipercaya oleh Arifin Subekti. Pria yang berprofesi sama dengan Supriadi tersebut, diminta menyetorkan uang sebesar Rp 50 juta, agar dapat menjadi PNS.
-
Kapan tes CPNS kedinasan dimulai? Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, Abd Azwar Anas mengatakan, tes CPNS kedinasan telah dilaksanakan. Ia menyebut Badan Intelejen Negara (BIN) telah memulai tes. "Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes," ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Jaksa penuntut umum (JPU) Adhiem Wigdodo menceritakan, Arifin yang tinggal di Perak berkunjung ke rumah Supriadi di Jombang pada November 2014. Supriadi mengaku memiliki sejumlah teman pejabat di Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Terkait dengan hal itu, ia pun mengaku bisa menjadikan seseorang sebagai PNS Kabupaten Jombang dengan jalur kebijaksanaan.
"Syaratnya harus membayar Rp 50 juta dan menyerahkan persyaratan administrasi tanpa melalui tes," ujarnya di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (8/5).
Arifin yang tertarik lalu mendaftarkan Ahmad Ridwan. Dia adalah anak Painah, teman Arifin. Selanjutnya, Arifin mentransfer uang Rp 50 juta melalui bank kepada Supriadi.
Dia juga menyerahkan sejumlah dokumen lain yang menjadi persyaratan. Supriadi pada 2 Januari 2015 lalu memberikan selembar fotokopi surat pengangkatan CPNS atas nama Ahmad Ridwan untuk ditempatkan di Pemkab Jombang.
"Terdakwa juga janji SK CPNS yang asli akan dikirim melalui BKD Jombang paling lama enam bulan. Tapi, setelah dicek di database BKD Jombang tidak ada nama korban dalam daftar CPNS yang diangkat," katanya.
Terkait dengan kasus ini, kini Supriadi duduk di kursi pesakitan. Ia didakwa telah melakukan tindak pidana penipuan.
Baca juga:
BKD Laporkan Kasus 48 Korban Penipuan CPNS ke Polda Bali
Gubernur Bali akan Pecat Anak Buah yang Terlibat Penipuan CPNS
Korban Penipuan CPNS Jangan Malu Melapor ke Polisi
Mengaku Lulus Tes, 48 Orang Datangi BKD Bali Diduga Korban Penipuan CPNS
Janjikan CPNS dan Minta Rp 250 juta, Caleg di Sumsel Dipolisikan
Nama pejabat BKD Jateng dicatut untuk penipuan CPNS