Terminal Tirtonadi Solo dilengkapi jalur khusus tunanetra
Jalur untuk penderita tunanetra di Terminal Tirtonadi Solo. "Saya tetap pakai tongkat jalannya, tapi saat kita injak berbeda rasanya. Ini sangat bermanfaat bagi kami yang sering bepergian ke luar kota. Jadi tidak merepotkan keluarga," ujar Sukatno, anggota Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni).
Sejak Jumat, 21 Oktober 2016, Terminal Tirtonadi Solo mengujicobakan jalur khusus bagi penyandang tunanetra. Belasan anggota Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Solo mendapatkan kesempatan menggunakan fasilitas baru bagi penumpang berkebutuhan khusus tersebut.
Jalur khusus tersebut berupa karet tebal berwarna kuning menyala selebar sekitar 40 cm yang menempel di lantai dan membentang di bagian tengah seluruh lantai utama bangunan Terminal Tirtonadi dari pintu masuk hingga keluar. Lantai taktil dari karet tebal ini membentuk pola lurus yang menuntun ke jalur ruangan pokok terminal.
"Saya tetap pakai tongkat jalannya, tapi saat kita injak berbeda rasanya. Ini sangat bermanfaat bagi kami yang sering bepergian ke luar kota. Jadi tidak merepotkan keluarga," ujar Sukatno kepada merdeka.com, Sabtu (22/10).
Taufiq, penyandang tunanetra lainnya mengaku sebagian besar penyandang tunanetra di Solo selama ini mengandalkan angkutan umum bus untuk mobilitas mereka. Ia yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pijit ini mengatakan, fasilitas baru di terminal tersebut sangat membantu.
"Dengan jalur ini kami tidak perlu dibantu petugas lagi, kecuali saat turun dari bus menuju lobi," tuturnya.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pertuni Kota Solo, Sukiman, menyambut baik langkah pemerintah yang mau menyediakan kemudahan akses bagi penyandang tunanetra di Terminal Tirtonadi. Ia menyebut, fasilitas seperti ini menjadi kewajiban pemerintah sebagaimana diamanatkan undang-undang.
"Kami berharap tidak hanya di terminal, tetapi juga di kantor-kantor atau stasiun belum. Yang di terminal masih butuh penyempurnaan. Jalur masih terputus dari lobi dan ruang tunggu menuju tempat naik dan turun bus. Selain itu jalur khusus dan pola penanda belokan juga kurang terasa," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajat, mengemukakan, uji coba jalur khusus tunanetra dilakukan sekaligus untuk menyaring masukan dari pengguna fasilitas disabilitas tersebut. Pihaknya sengaja mengajak Pertuni ke sini untuk meminta masukan.
"Kami sengaja mengajak mereka, biar mereka rasakan dulu, apa kekurangannya. Nanti akan kami diskusikan untuk ditindaklanjuti tahun depan," pungkas dia.
Baca juga:
Sepeda motor cerdas untuk kaum difable
Ketika penyandang tunanetra 'menonton' bioskop
Menengok mobil ramah difabel para atlet Peparnas Jabar
Semangat perempuan tunanetra jadi penyiar radio
Disabilitas pendobrak batas
Pesan sarat makna dari Benua Amerika
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Kapan trem di Jakarta digantikan oleh bus Robur sebagai alat transportasi utama? Saat itu, bus ini perlahan-lahan ditambah armadanya sebelum akhirnya dijadikan transportasi umum utama, setelah trem dimatikan dengan alasan merusak wajah Jakarta.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Apa yang akan dilakukan di Depo Tegalluar Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Area ini nantinya digunakan sebagai tempat perawatan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung.