Terompet dari sampul Alquran, MUI minta muslim jangan terprovokasi
MUI meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah meminta umat Islam di Jateng tidak terprovokasi terhadap beredarnya terompet Tahun Baru 2016 yang dibuat dari sampul Alquran.
"Umat Islam jangan sampai kebakaran jenggot dan terprovokasi. Apalagi kemudian ngecap (menuduh) bahwa itu perbuatan dari umat lain. Karena tindakan itu akan memunculkan sikap intoleransi," ungkap Ketua MUI Jateng KH Akhmad Daroji kepada merdeka.com Senin (28/12) di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Selain itu, Daroji menduga bahwa ada kemungkinan perbuatan itu justru bisa dilakukan oleh orang Islam sendiri.
"Alasannya, saat ini banyak sebagian umat Islam yang merasa jengkel sebagai kaum mayoritas diperlakukan tidak proporsional. Mungkin ada orang Islam yang jengkel," terangnya.
Untuk itu, Daroji meminta supaya masyarakat Jateng menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak yang berwajib atau polisi. "Biar kita serahkan dan percayakan kasus ini ke polisi. Supaya bisa mencari dan menangkap siapa otak pelaku dibalik kasus itu," ujarnya.
Daroji yakin, aparat kepolisian mampu mencari otak dan pelaku pembuat dari terompet itu. "Harapannya aparat betu-betul cari pokok persoalannya. Ini supaya tidak memperkeruh masalah lagi. Ini pelakunya harus dicari dan ditemukan. Densus saja mencari teroris bisa masak ini tidak bisa?" ungkapnya.
MUI Jateng, menurut Daroji akan melakukan koordinasi dan berkirim surat ke Polda Jateng terkait kasus ini.
"Kami akan berkoordinasi dengan MUI Kendal dan wilayah lainya yang ditemukan terompet berbahan sampul Alquran dan kemudian akan ke Polda Jateng melakukan koordinasi. Selain itu, mengajak seluruh umat Islam di Jateng supaya tidak terprovokasi," pungkasnya.