Teror 2 Pimpinan KPK, Polri Minta Bantuan Kepolisian London Analisa CCTV
Teror 2 Pimpinan KPK, Polri Minta Bantuan Kepolisian London Analisa CCTV. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, polisi telah mengamankan rekaman pada DVR CCTV di sekitar rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.
Polri kesulitan menganalisa rekaman CCTV untuk mengungkap kasus teror bom palsu dan molotov di rumah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena itu, Polri pun meminta bantuan kepolisian London, Inggris yang memiliki peralatan lebih canggih untuk menganalisa rekaman tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, polisi telah mengamankan rekaman pada DVR CCTV di sekitar rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. Namun Puslabfor Polri kesulitan menganalisa karena kualitas videonya yang standar.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Apa yang disita KPK dari rumah kader PDIP di Jatim? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
"Kami analisa DVR-nya ini sampai kirim ke London, kita berkerjasama dengan Inafis di kepolisian metropolitan di London," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/1).
Dari hasil analisa di London, kata Dedi, terdapat perbedaan citra ketika rekaman video bergerak dan ketika dalam keadaan diam. Sehingga diperlukan tingkat kecermatan dan ketelitian yang tinggi dalam menganalisa wajah terduga pelaku yang terekam CCTV.
"Sebagai contoh kami sudah mencurigai ada satu kendaraan yang dalam satu bulan sebelum kejadian mondar-mandir dua orang. Pada saat mondar-mandir terlihat jelas. Tetapi ketika di-zoom orangnya, jenis kendaraan sudah tahu, tapi pelat nomornya pada posisi yang sulit, pecah," tuturnya.
Tim Inafis dan Puslabfor Polri sejatinya telah menganalisa rekaman tersebut. Namun karena resolusinya yang kecil dan terbatasnya alat yang dimiliki, Polri kemudian meminta bantuan kepolisian London untuk menganalisa bukti tersebut.
"DVR-nya ini standar, di Indonesia ada klasifikasinya ya. Kameranya tingkat resolusinya sangat standar, sedangkan kami mencoba untuk DVR CCTV dianalisa laboratorium digital milik Puslabfor Polri," ucap Dedi.
Sebelumnya polisi menerima laporan penemuan benda mirip bom rakitan yang tercantel di pagar rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Jatimekar, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu 9 Januari 2019 sekitar pukul 5.30 WIB tadi.
Benda mencurigakan itu terbungkus tas berwarna hitam. Ditemukan beberapa kabel, pipa paralon, baterai, paku, dan serbuk menyerupai rangkaian bom rakitan. Namun polisi memastikan benda itu bukan firing divices melainkan fake bomb alias bom palsu.
Penemuan benda mencurigakan mirip bom itu hampir bersamaan dengan teror molotov yang terjadi di kediaman Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Kalibata, Jakarta Selatan. Saat ini, polisi masih mengusut kedua teror tersebut.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Polisi Kantongi Sketsa Wajah Pelaku Teror 2 Pimpinan KPK
Beri Dukungan, Masyarakat Sipil Beri 'Pil Kuat' ke Pimpinan KPK
Polri Kesulitan Deteksi Sidik Jari Peneror Rumah 2 Pimpinan KPK
Kapolri Sebut Ada Petunjuk Menarik di Kasus Teror Pimpinan KPK
Yasonna Yakin Polisi Segera Ungkap Aksi Teror Bom di Rumah Pimpinan KPK
Bertemu SBY, Prabowo-Sandi Bahas Teror ke Pimpinan KPK