Teror logo ISIS di balik pemerasan kepala daerah Pidie Jaya
Teror logo ISIS di balik pemerasan kepala daerah Pidie Jaya. Selembar surat itu ditemukan warga di dalam tas beserta peluru AK dan FN pada Selasa (11/7) malam.
Selembar surat berlogo Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) bikin geger warga Gampong Keumangan, Kecamatan Mutiara, Beureunuen, Pidie Jaya, Aceh. Selembar surat itu ditemukan warga di dalam tas beserta peluru AK dan FN pada Selasa (11/7) malam.
Keresahan warga setempat atas temuan selebaran itu bukan tanpa alasan. Masyarakat belakangan digegerkan temuan secarik kertas maupun bendera identik dengan ISIS di kantor kepolisian. Seperti yang terjadi di Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan Mapolres Serang, Banten. Teror itu menyatakan pihak kepolisian sebagai Thoghut atau Thaghut yang merupakan musuh bersama dan layak dibunuh.
Namun dari hasil penyelidikan kepolisian temuan selebaran surat di Mutiara tidak terkait dengan aktivitas teror pergerakan kelompok ISIS. Temuan surat berlogo ISIS ini terkait pemerasan terhadap salah satu kepala desa di daerah tersebut.
"Itu pemerasan menggunakan atribut mirip ISIS. Belum ada kaitan dengan teroris ISIS," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Goenawan saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (12/7).
Saat ini Polres Pidie masih melakukan penyelidikan dan mendalami terhadap kasus penemuan surat mirip logo ISIS tersebut. Dalam surat tersebut juga ditemukan peluru AK dan FN diletakkan dalam sebuah tas.
"Pemerasan terhadap Keuchik (Kepala Desa)," ujar dia.
Informasi dihimpun merdeka.com, surat tersebut ditujukan kepada salah satu kepala desa di Kecamatan Mutiara. Dalam surat tersebut pelaku menuliskan ucapan terima kasih kepada salah seorang kepala desa yang telah mengirimkan uang Alokasi Dana Desa (ADG) sebesar Rp 60 juta.
Dalam surat tersebut juga dituliskan pelaku mengirim salam kepada salah seorang kepala desa. Pelaku berharap bisa mendapatkan dana yang lebih lagi dari yang sebelumnya.
Baca juga:
Hendak kibarkan bendera ISIS di Gunung Sumbing, 2 orang ditangkap
Bukan untuk berperang di Indonesia
Panglima ISIS dari UIN
Kendali mujahid ISIS dari Cianjur
Kirim jihadis dukung ISIS
Agar syariat Islam tegak di Indonesia
Ramai-ramai sokong ISIS
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Siapa istri Budi Djiwandono? Pada usia 42 tahun, tepatnya pada 29 Desember 2023, Budi Djiwandono menikahi Milla Gunawan, pasangan hidup yang menjadi pendamping setianya.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.