Tewas Usai Baku Tembak dengan Aparat, Anak Menantu Santoso Dimakamkan di Palu
Tidak hanya menewaskan dua DPO MIT Poso, kontak tembak ini juga membuat salah satu prajurit TNI, yakni Praka Dedi Irawan gugur dalam kejadian tersebut.
Dua orang dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tewas setelah kontak tembak dengan tim gabungan TNI/Polri dimakamkan di Kota Palu. Kedua jasad anggota DPO MIT Poso tersebut dimakamkan di pemakaman umum, Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan informasi yang diterima, keduanya dikebumikan sekitar pukul 14.00 WITA, setelah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Palu pada Selasa ini.
-
Bagaimana hubungan Khirani Trihatmojo dan Adira Santoso? Khiran dan Adira tampak asyik bersama, membagikan momen kebersamaan mereka di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Tora Sudiro bersama anak-anaknya? Tora Sudiro akrab dengan anak-anaknya. Dia punya lima anak perempuan dan dia ngaku lebih paham harga make up daripada ban. "Gue lebih tahu harga make up daripada ban," katanya, seperti yang dikutip dari channel TRANS7 OFFICIAL.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang ditampilkan oleh Tari Landok Sampot? Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.
-
Kapan Tora dan Anggi resmi bercerai? Tora dan Anggi diketahui telah resmi bercerai pada 2008 silam.
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
"Ia tadi sudah dimakamkan, sekitar jam dua. Kami makamkan di situ dulu," ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto
Kedua DPO tersebut yakni Samir alias Alfin warga asal Provinsi Banten, dan Irul, warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah yang juga merupakan anak mantan pimpinan MIT Poso, Santoso.
Dalam kontak tembak tersebut, satu DPO yakni Samir alias Alfin tewas, karena mengalami luka tembak di bagian kepala, dan Irul tewas akibat bom yang dibawanya meledak di badannya sendiri.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menyebutkan, dalam kontak tembak tersebut, dua orang DPO lainnya berhasil melarikan diri.
"Mereka waktu itu ada berempat, dan dipimpin oleh Ali Kalora, namun dua orang berhasil kabur dan sampai saat ini masih dalam pengejaran," katanya pula.
Tidak hanya menewaskan dua DPO MIT Poso, kontak tembak ini juga membuat salah satu prajurit TNI, yakni Praka Dedi Irawan gugur dalam kejadian tersebut.
"Jenazah prajurit itu sudah diterbangkan ke Jakarta," kata Kapolda Sulteng.
Baca juga:
Kontak Tembak dengan Satgas Madago Raya, Dua Teroris MIT Poso Tewas
Kapolda Tegaskan Satgas Masih Buru PO MIT Poso Pascakontak Tembak
Satgas Madago Raya Baku Tembak dengan Kelompok MIT Poso di Parigi Sulteng
Polri Ubah Sandi Operasi Buru Teroris Poso: Tinombala Jadi Mandago Raya
Operasi Tinombala akan Diperpanjang Buru 11 Anggota Mujahidin Indonesia Timur
Polisi Tegaskan Tidak Benar Isu Ali Kalora Muncul dan Minta Makanan ke Petani
Polri Akui Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Sangat Kuasai Medan di Hutan