Tiga Sekretaris Pribadi Ceritakan Awal Kerja dengan Edhy Prabowo
Baik Angia, Putri Elok dan Fidya bekerja di bawah pengawasan Putri Tjatur. Putri Tjatur sudah menjadi staf Edhy sejak 2004 saat Edhy menjadi direktur utama perusahaan perkayuan di Aceh.
Tiga orang sekretaris pribadi (sespri) mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yaitu Anggia Tesalonika Kloer, Putri Elok Sukarni dan Fidya Yusri bersaksi di persidangan kasus yang menjerat Edhy Prabowo. Dalam kesaksiannya, mereka menceritakan awal mula bekerja dengan politikus Partai Gerindra tersebut.
"Saya menjadi sespri sejak 28 Juni 2020. Saya tahu info bapak butuh sespri dari kakak saya yang merupakan kader Gerindra dan dia usulkan agar saya coba kirim CV ke Bu Putri Tjatur selaku staf khusus bapak," kata Anggia di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (18/5)
-
Apa yang Prabowo masak di acara tersebut? Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menghadiri lomba memasak yang digelar Partai Golkar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1). Prabowo juga turut memasak salah satu makanan Indonesia yakni, nasi goreng.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Anggia menjadi saksi untuk lima terdakwa yaitu Edhy Prabowo, Andreau Misanta Pribadi dan Safri (staf khusus Edhy Prabowo), Amiril Mukminin (sekretaris pribadi Edhy), Ainul Faqih (sespri Iis) dan Siswadhi Pranoto Loe (pemilik PT Aero Cipta Kargo) yang didakwa bersama-sama menerima 77 ribu dolar AS dan Rp24,625 miliar sehingga totalnya mencapai sekitar Rp25,75 miliar dari para pengusaha pengekspor benih benih lobster (BBL) terkait pemberian izin budidaya dan ekspor.
"Saya disuruh datang ke Jakarta, wawancara dengan Pak Safri kemudian masuk kerja mulai 28 Juni dan saya keluar 6 Juli 2020," katanya.
Selanjutnya Putri Elok juga mengaku mulai bekerja pada 28 Juni 2020 bersama dengan Anggi.
"Sejak 2014-2019 sebenarnya saya sudah jadi staf Pak Edhy di DPR tapi saat Pak Edhy jadi menteri saya tidak ikut, barulah pada awal Januari Pak Edhy minta saya bergabung membantu di kementerian menjadi sekretaris karena saat itu baru ada mas Amiril dan Lukman sedangkan Bu Putri selaku stafsus malah jadi ikut bantu kerja tupoksi sekretaris," kata Putri Elok.
Namun Putri Elok menyebutkan sejumlah halangan yang membuat ia awalnya enggan bergabung sebagai sekretaris di KKP karena jam kerja di KKP yang tidak menentu. Sementar dia masih menjadi staf fraksi Gerindra di Komisi I DPR, lokasi rumahnya yang jauh dari KKP dan belum menyelesaikan tesis.
"Tapi mas Amir mengatakan untuk urusan tempat tinggal akan dicarikan, saya belum kepikiran akan dicari apartemen dan saat setelah lebaran bertemu Bapak, Bapak juga mengatakan akan diatur hanya saya tidak tanya lagi jadi akhirnya pada 28 Juni saya mulai masuk ke kementerian," ungkap Putri Elok.
Saat itu sudah ada Amiril, Lukman dan Fidya yang menjadi sespri Edhy.
"Kalau saya masuk 10 Februari 2020. Saya kenal Pak Edhy dari SMP karena beliau atasan ayah saya di Partai Gerindra. Pada akhir 2020 ada pertemuan kantor DPD Gerindra di Palembang lalu bertemu dengan Pak Edhy dan Ibu (Iis) dan saya ditanya apa sudah selesai kuliah dan siap bekerja karena lumayan untuk cari pengalaman," kata Fidya.
Fidya lalu mengiyakan ajakan Edhy tersebut. Ia kemudian menjalani wawancara di Jakarta pada 4 Februari 2020 dengan Safri tapi masih belum tahu akan dijadikan sespri.
"Partner saya saat itu adalah Mas Lukman dan Mbak Putri Tjatur di ruang sekretariat baru beberapa minggu kemudian bertemu Amiril walau awalnya belum tahu dia juga sespri," ungkap Fidya.
Baik Angia, Putri Elok dan Fidya bekerja di bawah pengawasan Putri Tjatur.
"Pak Menteri ingin saya tentir adik-adik ini agar saya tidak perlu lagi mengerjakan tugas kesekretariatan khusus untuk Pak Menteri namun masih dalam proses, adik-adik saya latih melakukan pekerjaan yang selama ini saya lakukan dalam mendampingi administrasi Pak Menteri," kata Putri Tjatur.
Putri Tjatur sudah menjadi staf Edhy sejak 2004 saat Edhy menjadi direktur utama perusahaan perkayuan di Aceh.
"Setelah itu beliau membantu pembentukan Partai Gerindra dan terpilih sebagai anggota DPR mewakili Sumatera Selatan 1 pada 2009 lalu terpilih lagi pada 2014 dan menjadi ketua Komisi IV dan saya diminta untuk mendampingi sebagai tenaga ahli," ungkap Putri Tjatur.
Setelah Edhy ditunjuk sebagai Menteri KP, Putri Tjatur juga ikut pindah ke KKP.
"Walau SK-nya berproses dan baru terbit Januari 2020, tugas saya adalah administrasi, menyortir surat internal, eksternal jadi saya lebih ke tata usaha," ungkap Putri Tjatur.
Baca juga:
Pengakuan Istri Edhy Prabowo Belanja Barang Mewah di AS
Istri dan Tiga Sespri Edhy Prabowo Beri Kesaksian di Persidangan
Bersama Ketiga Anaknya, Iis Rosita Dewi Kunjungi Edhy Prabowo di Rutan KPK
Penyuap Edhy Prabowo Dijadwalkan Bersaksi di Sidang Dugaan Korupsi Benur Hari Ini
Edhy Prabowo Bantah Keterangan Saksi: PT ACK Bukan Milik Pak Prabowo
Nama Prabowo Disebut pada Sidang Suap Ekspor Benur, Ini Tanggapan KPK