Tim Media Sosial Jokowi-Maruf Dinilai Sangat Maksimal Kampanye di Dunia Maya
Tim Media Sosial Jokowi-Maruf Dinilai Sangat Maksimal Kampanye di Dunia Maya. Dalam pandangan PoliticaWave, tim Jokowi - Ma'ruf Amin telah menggunakan seluruh elemen media sosial yang ada untuk mengkampanyekan paslon tersebut.
Gelaran pesta demokrasi terbesar bangsa Indonesia telah berakhir pada 17 April yang lalu. Untuk saat ini, perolehan suara pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin masih unggul atas pasangan Prabowo - Sandiaga dalam hitung manual Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Keberhasilan pasangan nomor urut 01 unggul di perolehan suara sementara ini merupakan kerja keras seluruh komponen dalam Tim Kampanye Nasional (TKN), tak terkecuali Tim Media Sosial yang sangat gencar mengkampanyekan Paslon Jokowi-Ma'ruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
Dalam pandangan PoliticaWave, tim Jokowi - Ma'ruf Amin telah menggunakan seluruh elemen media sosial yang ada untuk mengkampanyekan paslon tersebut.
"Setiap masa kampanye, media sosial menjadi salah satu sarana berkomunikasi untuk Calon Presiden, Calon Anggota Legislatif, Calon Gubernur ataupun Calon Bupati. Tetapi banyak dari mereka menggunakan kanal-kanal media sosial secara salah," ujar Direktur PolitcaWave Sony Subrata dalam keterangan resminya, Jum'at (10/5) siang.
Lebih lanjut Sony Subrata menilai, selama gelaran kampanye Pileg dan Pilpres April 2019 kemarin, masih banyak tim kampanye dari Partai dan tim kampanye Calon Legislatif melakukan kesalahan elementer berupa salah strategi hingga kurang pahamnya akan sebuah komunikasi digital.
"Kesalahan ini terjadi karena tim kampanye di media sosial salah menyusun strategi dan kurang memahami bagaimana cara berkomunikasi secara digital yang efektif dan efisien," kata Sony.
Menurut Sony Subrata, setiap kampanye digital yang dilakukan oleh tim kampanye, harus dimonitor, diukur, dievaluasi dan kemudian disesuaikan untuk menjadi strategi berikutnya."
"Di PoliticaWave, kami memantau masa kampanye secara penuh, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, mencakup Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, Kaskus dan berbagai forum diskusi, termasuk sekitar 400 media online di dalam dan luar negeri. Dari analisa kami, terlihat strategi komunikasi timses yang berhasil dan yang gagal," ungkap Sony.
"Keunggulan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin di media sosial adalah strategi komunikasinya yang benar. Mereka fokus dan terarah kepada substansi dan akurasi. Bukan sekedar sebanyak-banyaknya isu dan percakapan," tambah Sony.
Selain itu, Sony Subrata juga menjelaskan bahwa, selama masa kampanye Pilpres, tim media sosial pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin selalu berkomitmen untuk perang terhadap berita bohong atau hoaks.
Bagi Sony, berita bohong atau hoax yang kerap menyerang Jokowi - Ma'ruf Amin, sudah benar dilawan atau diluruskan sehingga masyarakat paham informasi mana yang benar dan yang tidak benar.
"Tim media sosial Jokowi - Ma'ruf Amin juga fokus kepada perlawanan terhadap hoax dan fitnah. Mereka tidak terpancing untuk melawan hoax dengan hoaks, melawan fitnah dengan fitnah. Ini adalah strategi komunikasi yang sudah tepat," lanjut Sony.
Sony Subrata berharap, pada saat pemilihan kepala daerah mendatang, timses masing-masing kandidat harus belajar dari kampanye media sosial Pilpres 2019 ini, khususnya dari tim media sosial Jokowi - Ma'ruf Amin.
"Banyak strategi yang bisa digunakan dan banyak strategi yang harus dihindari. Sistem algoritma di PoliticaWave bisa membedakan akun riil dan akun bodong. Karena sejak 2012 algoritma kami terus belajar dari upaya-upaya mereka yang menciptakan akun-akun robot untuk membentuk opini di media sosial. Itu semua kami filter," tutup Sony.
Baca juga:
TKN Buka Pintu PAN Bergabung, Tapi Belum Bicara Pembagian Kursi
BPN Lapor Bawaslu Soal Dugaan Pengerahan ASN untuk Pemenangan Capres
Soal Kabinet Kerja Jilid II, Karding Harap Tak Ada Dikotomi Profesional dan Parpol
TKN: Jokowi dan Ma'ruf Amin Sangat Terbuka Jika Ada
Niatan Sandiaga Bertemu
PAN: Pansus Pemilu Penting Untuk BPN Prabowo dan TKN Jokowi
Kubu Jokowi Yakin Pemilu Jurdil, Kalau Curang Pasti Ketahuan