Tim pusat sejarah Polri tinjau monumen Status Quo Pujon di Malang
Tim pusat sejarah Polri tinjau monumen Status Quo Pujon di Malang. Tim Pusat Sejarah Polri yang dipimpin oleh Kombes Muhammad Jufri Ses Pussejarah Polri didampingi oleh AKBP Sigit dan AKBP Yatni disambut oleh Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, SIK, MSi beserta Wakapolres dan para pejabat utama Polres Batu.
Pusat Sejarah Polri melakukan peninjauan Monumen Status Quo Pujon pada Rabu (6/12) kemarin, monumen sejarah perjuangan polisi keamanan di wilayah Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
Tim Pusat Sejarah Polri yang dipimpin oleh Kombes Muhammad Jufri Ses Pussejarah Polri didampingi oleh AKBP Sigit dan AKBP Yatni disambut oleh Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, SIK, MSi beserta Wakapolres dan para pejabat utama Polres Batu.
Dalam sambutannya, Budi Hermanto menjelaskan sejarah singkat perjuangan polisi keamanan yang menjaga garis demarkasi antara daerah pemerintah Republik Indonesia dan daerah pendudukan penjajahan Belanda.
Setelah perjanjian Renville tanggal 8 Desember 1948 pemerintah Belanda telah menetapkan garis demarkasi atau garis status quo, yang salah satunya garis Van Mook (Status Quo Lijn) di Desa Pandesari, pada tanggal 19 Desember 1948 pasukan tentara Belanda yang dipimpin oleh MISON melakukan provokasi dan melanggar garis Status Quo tersebut, setelah diperingatkan oleh AP.
III Katjoeng Permadi penjaga Pos I bersama AP. III Soekino dan AP. III Kamso, pasukan tersebut kembali wilayah Batu, namun pada waktu tengah hari, pasukan tentara Belanda menyerang Pos I dari arah timur yang mengakibatkan gugurnya AP. III Katjoeng Permadi, sedangkan serangan pada Pos II dari arah utara mengakibatkan gugurnya AP. II Soejadi dan AP. II Peril mengalami luka tembak.
Guna mengenang perjuangan dalam melawan penjajahan Belanda pada Agresi ke II, maka dibangun sebuah monumen perjuangan di garis Status Quo, peletakan batu pertama pembangunan monumen dilakukan pada tanggal 17 September 1982. Kemudian setelah tiga bulan pembangunan, monumen diresmikan pada tanggal 27 Desember 1982 oleh Pangdam VIII Brawijaya, Mayjen TNI AD Moergito.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Batu menjelaskan kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Tahun 2017, antara lain melakukan Forum Grup Diskusi menelusuri sejarah perjuangan Bhayangkara di garis Van Mook dengan menghadirkan pelaku sejarah pejuang. Di antaranya Supeno, Ngatemun, Ngaisah, Saimo dan Hoesodo dan Ari Sapto ahli sejarah Universitas Negeri Malang.
Untuk pertama kalinya dalam peringatan Hari Pahlawan Tahun 2017, Polres Batu menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan di Monumen Status Quo sebagai penghormatan kepada pejuang Polisi Keamanan yang gugur di garis Status Quo.
Baca juga:
Geledah Ditjen Migas, Bareskrim sita dokumen terkait korupsi proyek kilang LPG
Polri dan Kementan pelototi harga pangan jelang Natal dan akhir tahun
HUT Polda Metro, Kapolda ingatkan anak buah siaga Natal & Tahun Baru
Bareskrim gandeng Kepolisian Selandia Baru berantas penyelundupan manusia
Polisi bekuk Abraham Ben Moses, penebar ujaran kebencian di Facebook
Kabareskrim: Ada fenomena baru dari pelaku perdagangan manusia
Polri antisipasi serangan teroris hingga mafia sembako saat Natal & tahun baru
-
Siapa yang memberikan apresiasi kepada Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana Polri meningkatkan kepercayaan publik? Sebelumya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, bahwa kepercayaan publik terhadap Polri meningkat karena transformasi Polri melalui program Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
-
Bagaimana perjalanan karier Kompol Syarif di Polri? Dalam podcast dengan SDM POLRI TODAY, Syarif awalnya mambagikan perjalanan dirinya bisa akhirnya menjadi seorang anggota Polri. Sebagaimana diketahui, Syarif sempat gagal tes di Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut. Namun, Ia kini berhasil menjadi anggota Polri.
-
Apa saja yang dilakukan Polri untuk mengamankan kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta? Dalam beberapa skenario untuk terjadinya pelbagai gangguan selama kunjungan Paus di Jakarta, kata Tjahyono juga telah diantisipasi. Tidak menutup seperti akan ada aksinya terorisme."Untuk ada polri pencegahan untuk dugaan tindak teroris. selama paus TFG ada skenario ada kemungkinan terburuk ada unjuk rasa, terorisme pada orang-orang yang tidak berkenan," tegas dia.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.