Biar saleh, personel polisi dimasukkan ke pesantren sebelum tugas
Program pesantren ini adalah program yang diusung oleh Kapolda Aceh
Sebanyak tiga puluh personel baru Polres Aceh Besar dimasukkan ke pesantren Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah di Desa Dilib Bukti, Kecamatan Suka Makmur, Aceh besar. Mereka sengaja dimasukkan ke pesantren agar punya bekal ilmu agama yang cukup.
"Ini menjalankan programnya bapak Kapolda, memerintahkan pada Kapolres yang menerima yang baru masuk untuk dimasukkan pada pondok-pondok dengan targetnya selama 1 bulan untuk dibekali ilmu agama," kata AKBP Heru Novianto,di Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah.Jumat (20/30).
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
Di dalam pesantren ini, para bintara yang baru saja tamat dari Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Seulawah, Aceh Besar, belajar dan mengaji serta salat berjamaah.
Kapolres tidak menampik waktu satu bulan memang singkat, tentunya tidak bisa menyerap semua ilmu agama. Akan tetapi setidaknya polisi ini diharapkan dapat mempunyai keimanan lebih tebal dan pelajaran di pesantren juga dapat menjadi pedoman dalam menjalankan tugas.
"Setidaknya menjadi satu keimanan untuk membentengi kedinasan mereka nantinya," ungkapnya.
Selain itu, dia mengharapkan dengan ilmu agama ini, tiga puluh personel dapat lebih baik dalam melakukan pendekatan dengan masyarakat. Baik melakukan sosialisasi pada masyarakat maupun menciptakan Keamanan dan Ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang lebih stabil melalui pendekatan dakwah.
"Ini penting karena Aceh cukup kental dengan Islam, sehingga dengan ada bekal pendidikan agama mereka tidak perlu ada upaya kekerasan dalam bertugas," imbuhnya.
Sementara itu, pimpinan Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah Faisal Ali menyambut baik dan merasa senang dengan adanya polisi yang masuk ke pesantren.
"Bahkan bagi kami sesuatu yang sangat menyenangkan, karena selama 1 bulan ini selalu berbaur dengan santri lain dan juga menularkan ilmu-ilmu mereka pada santri di sini," ungkapnya.
Faisal Ali berpesan kepada seluruh personel polisi yang sudah mengikuti pendidikan agar menjaga nama baik pesantren ini, terutama institusi kepolisian sendiri. "Kita berharap mereka tidaklah melakukan hal-hal yang merusak kelembagaan pesantren ini, terutama kelembagaan kepolisian nantinya setelah bertugas," tutupnya.
(mdk/rep)