Timnas U-23 Gagal ke Final Dikalahkan Uzbekistan, Ini Kata Ketum PSSI Erick Thohir
Timnas U-23 Gagal ke Final Dikalahkan Uzbekistan, Ini Kata Ketum PSSI Erick Thohir
Timnas Indonesia U-23 gagal melaju ke babak final Piala Asia U-23 karena dikalahkan Uzbekistan.
- Erick Thohir Soal Laga Indonesia U-17 Vs Australia: Kita Ksatria, Bukan Guling-gulingan
- Kata Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia U-17 Permalukan Kuwait di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
- Mengintip Peluang Timnas Indonesia jadi Runner-up Grup C: Bisa Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026
- Timnas Lolos Ke 8 Besar Piala Asia U-23, Erick Thohir: Upaya Besar Kita Benar-Benar Membuahkan Hasil
Timnas U-23 Gagal ke Final Dikalahkan Uzbekistan, Ini Kata Ketum PSSI Erick Thohir
Timnas Indonesia U-23 gagal melaju ke babak final Piala Asia U-23 karena dikalahkan Uzbekistan.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan puas dengan pencapaian timnas U-23 yang menembus semifinal Piala Asia U-23 2024 meski tiket menuju Olimpiade tertunda karena kalah dari Uzbekistan.Erick menyaksikan skuad Garuda Muda telah berjuang keras atau berusaha maksimal untuk menembus final dalam pertandingan semifinal melawan Uzbekistan, Senin (29/4) di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, tetapi harus mengakui keunggulan tim tersebut dengan skor 0-2.
"Saya menjadi saksi bahwa para pemain punya semangat tinggi untuk menang dan menembus final, namun Uzbekistan tim yang tangguh. Saya puas dengan timnas dan bangga karena sepakbola telah menyatukan Indonesia,"
kata Erick dalam keterangan tertulis dilansir Antara, Selasa (30/4).
merdeka.com
Erick tetap mengapresiasi pelatih, pemain, dan ofisial, karena telah mengharumkan nama Indonesia sebagai debutan yang lolos ke semifinal dan meminta para pemain tak putus semangat karena tiket ke Olimpiade Paris 2024 masih terbuka.
Menurut dia, timnas harus kembali memperlihatkan kekuatan mental dalam laga perebutan posisi ketiga di Piala Asia U-23, sehingga tiket otomatis tampil di Olimpiade bisa digenggam.
"Terima kasih kepada seluruh pemain, pelatih, para ofisial, dan pendukung Indonesia yang hadir langsung, maupun yang nonton dari Tanah Air," ujar dia.
Indonesia menghadapi perlawanan berbeda saat bersua dengan Uzbekistan. Juara tahun 2018 dan empat kali semifinalis itu menekan Indonesia sejak awal laga.
Namun, kuatnya barisan pertahanan yang dikendalikan kapten, Rizki Ridho, membuat babak pertama berakhir dengan skor kaca mata alias 0-0.
Bahkan, Indonesia sempat mencetak gol di menit ke-61, melalui Muhammad Ferrari, tetapi dianulir wasit setelah melihat tayangan video assistant referee (VAR), karena ada pemain Indonesia yang offside.
Setelah gol dianulir, timnas justru harus kebobolan selang tujuh menit setelahnya, yaitu menit ke-68 lewat tendangan Khusain Norchaev.
Petaka berlanjut, kali ini Rizky Ridho harus diusir dari lapangan karena terkena kartu merah pada menit ke-84. Satu menit setelahnya, Indonesia kembali menelan pil pahit karena skor kekalahan bertambah jadi 0-2, karena gol bunuh bunuh diri Pratama Arhan.
Dalam pertandingan itu, kepemimpinan wasit Shen Yinhao dan wasit VAR Sivakorn Pu-udom menuai kritik dan hujatan dari banyak pihak, karena sejumlah keputusan dinilai sangat merugikan Indonesia, khususnya saat memberikan kartu merah kepada Rizky Ridho.
Meski gagal ke final, Indonesia masih memiliki kans untuk tampil di final melalui perebutan tempat ketiga melawan Irak. Jika Indonesia menang, maka tiket otomatis ke Olimpiade pada 26 Juli - 11 Agustus nanti sudah dalam genggaman.