Tindak Pemberontak di Papua, PKS Minta TNI Pakai Protap Pemberantasan Terorisme
Jazuli meminta aparat menindak tegas kelompok itu memakai protap terorisme.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengutuk aksi pembunuhan yang dilakukan kelompok pemberontak kepada puluhan pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Jazuli meminta aparat menindak tegas kelompok itu memakai protap terorisme.
Sebab, menurutnya, aksi brutal kelompok pemberontak ini masuk kategori teror. Apalagi, gerakan dari pemberontak yang diduga OPM ini cenderung politis dan mengacaukan keamanan negara.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
"Tindak mereka dengan tegas. Nyawa warga negara begitu murah di tangan mereka. Lakukan dengan protap pemberantasan terorisme karena nyatanya mereka terkategori teroris yang menyebarkan teror yang meluas, dengan jumlah korban begitu banyak. Mereka juga kerap menyasar aparat dan menyerang objek strategis publik. Bahkan mereka selama ini juga punya motif politik serta mengacaukan keamanan negara khususnya di Papua," kata Jazuli melalui siaran persnya, Rabu (5/12).
Anggota Komisi I DPR ini menjelaskan alasan kuat menyebut kelompok ini sebagai teroris. Alasan itu termuat dalam UU Nomor 5 tahun 2018 Tentang Pemberantasan Terorisme.
Berdasarkan UU itu disebutkan defenisi terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.
Untuk itu, Jazuli meminta negara tidak boleh kalah melawan aksi-aksi terorisme seperti yang dilakukan pemberontak di Papua. Apalagi korbannya adalah warga yang ingin membangun wilayah Papua.
"Bayangkan para pekerja ini adalah pejuang dan tulang punggung keluarganya. Harus meninggalkan anak, istri dan keluarga tercinta untuk mencari nafkah di Papua. Untuk itu, Pemerintah harus semakin meningkatkan jaminan keamanan bagi warga negara kita di sana," tegas Jazuli.
Baca juga:
Fadli Zon Soal Pembunuhan di Papua: Pemerintah Gagal Jamin Keamanan Warga
Waktu Tempuh ke Lokasi Pembunuhan di Papua Butuh 12 Jam Via Jalur Darat
Hari ini, Korban Pemberontak di Yigi dan Puncak Gunung Tabo Papua Dievakuasi
IPW Desak Polda Papua Pastikan Jumlah Korban Pembunuhan di Papua
Pemberontak di Papua Bunuh Pekerja, DPR Minta Pemerintah Berantas, Tak Usah Negosiasi