Tips Mencegah Jadi Korban Travel Umrah Bodong
Dari aplikasi tersebut pun nantinya dapat terpampang mengenai travel yang mengantongi sertifikat izin atau tidak. Serta seperti lokasi kantor dan cabangnya hingga orang yang memimpinnya.
Sebanyak 500 jemaah umrah menjadi korban penipuan travel umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri yang diotaki oleh seorang residivis kasus serupa Mahfudz Abdulah alias Abi (52) bersama istrinya Halijah Amin alias Bunda (48) dan Hermansyah.
Dalam upaya liciknya untuk meraup keuntungan, para tersangka menggaet nama tokoh agama setempat untuk menarik minat para korban. Selian itu, korban juga diiming-imingi mendapatkan tiket gratis dan cashback bila berhasil mengajak calon jemaah lainnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan umrah ini terhadap para korbannya? Para jemaah pun mulai membayar biaya perjalanan umrah kepada tersangka. Sampai akhirnya, para jemaah tersebut dibawa pelaku ke Jakarta dan diinapkan di salah satu hotel selama tiga hari. "Namun setelah tiga hari ini mereka tidak kunjung diberangkatkan sampai akhirnya meyakini bahwa mereka ini sudah menjadi korban penipuan," ungkapnya.
-
Kapan seseorang dianggap sah melakukan umrah? Pelaksanaan ibadah umrah memiliki rukun atau bagian-bagian yang wajib untuk dilakukan tanpa kecuali. Apabila salah satu tidak dilaksanakan, maka ibadah umrahnya tidak sah. Rukun umrah tersebut tidak bisa ditinggalkan walaupun sebagian bisa digantikan dengan dam.
-
Siapa yang sedang beribadah umrah? Inilah gambar Happy Asmara yang sedang bersiap-siap menuju bandara untuk terbang ke Madinah. Happy membawa keluarganya untuk menjalani ibadah umrah.
-
Kenapa doa qunut subuh viral? Doa qunut subuh adalah bacaan yang disunnahkan sehingga jika umat Islam membaca akan mendapatkan pahala. Doa qunut dibaca saat posisi umat Islam sedang melaksanakan sholat masih berdiri dalam gerakan i’tidal. Berikut adalah doa qunut subuh selengkapnya:
-
Siapa saja yang menjadi korban penipuan umrah ini? Seorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
-
Kapan Fuji pergi beribadah Umrah? Belakangan ini, Fuji telah berangkat ke Tanah Suci untuk menjalani ibadah Umrah bersama keluarga dan kerabatnya.
Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus, Mujib Roni mengatakan terdapat lima hal yang perlu diperhatikan bagi para calon jemaah umrah maupun haji tidak menjadi korban travel bodong. Pada hal pertama yakni calon jemaah harus memastikan mengenai izin dari travel yang diikuti. Untuk memastikan Ikhwal izin travel terdapat dua cara yakni baik secara online atau secara langsung.
"Mengeceknya yang pertama adalah ada aplikasi umrah cerdas dan juga haji pintar. Itu bisa di download dan di situ semua daftar travel resmi itu bisa dilihat," kata Mujib kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (31/3).
Dari aplikasi tersebut pun nantinya dapat terpampang mengenai travel yang mengantongi sertifikat izin atau tidak. Serta seperti lokasi kantor dan cabangnya hingga orang yang memimpinnya.
Untuk cara kedua, calon jemaah dapat mendatangi kantor Kementerian Agama terdekat baik di kota atau kabupaten.
Lanjut ke hal yang kedua, mengimbau agar calon jemaah haji agar tidak langsung bergegas ke Bandara sebelum memastikan tiket dan visa ke tanah suci telah ada. Dikarenakan akan bepergian ke luar negeri, Visa merupakan hal penting untuk bepergian ke luar negeri.
"Kemudian, pasti yang ketiga adalah pastikan itu tiketnya. Jangan pernah mau tiket akan dibagikan ke bandara. Pastikan tiket sebelum berangkat itu sudah di tangan tidak ada lagi istilah lagi tiket dibagi di bandara," pungkas Mujib.
Dalam beberapa kasus bisnis travel haji dan umroh bodong, kerap kali menjanjikan calon jemaah agar tiket akan segera dibagikan ketika di bandara. Nantinya pemilik travel bodong beralasan bahwa tiket tersebut tidak ada, hangus, belum dibeli, dan seterusnya.
Hingga akhirnya menyebabkan jemaah harus menunggu lama di bandara tanpa ada kejelasan.
Mujib mengatakan, untuk hal keempat yakni memastikan jadwal keberangkatan dengan tiket dan visa tersinkron.
"Taruhlah kalau paketnya 9 hari berangkatnya kapan pulangnya kapan. Jika harus transit di negara lain pastikan juga tiket untuk menuju arah satunya ada dan jadwalnya juga ada," papar Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus.
Untuk hal terakhir yang harus dipastikan adalah mengenai hotel atau tempat menginap selama di tanah suci. Yudi menyebut apabila semua keperluan untuk bepergian mulai dari tiket hingga lokasi hotel sudah tercantum dalam sebuah QR Code.
"Ada QR kodenya di situ terlihat jelas nama travelnya apa, kemudian nama hotelnya, apa pesawatnya, apa tour leader-nya semua ada di situ," ucap dia.
Sebagai tambahan di luar dari lima hal agar tercegah dari travel bodong, Mujib menghimbau kepada calon jemaah dapat membuat suatu perjanjian dengan pihak travel. Misal, pada perjanjian awal pihak travel akan menempatkan hotel bintang tiga untuk para jemaah, namun kenyataannya tidak dan seterusnya.
"Sehingga posisi jemaah kuat, kita bisa mudah mengambil tindakan," tutupnya.
Sekedar informasi dalam kasus ini polisi telah menetapkan tiga tersangka yakni pasangan suami istri Mahfudz Abdulah alias Abi (52) dan Halijah Amin alias Bunda (48)pemilik Travel PT Naila Syafaah Wisata Mandiri. Lalu, Hermansyah sebagai direktur perusahaan tersebut.
Mereka pun dijerat Pasal 126 Juncto Pasal 119 A Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah sebagaimana diubah dalam Pasal 126 UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
(mdk/eko)