Tjahjo sebut agama adalah benteng menangkal wabah ISIS di Indonesia
"Dari penangkapan yang ada berarti virus sudah menjalar. Virus ini harus dimatikan oleh agama," ujar Tjahjo.
Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri menyelenggarakan pertemuan dengan mengundang tokoh agama, ormas keagamaan dan pejabat Pemda seluruh Indonesia guna membahas komitmen bersama yang bertajuk 'Harmonisasi kerukunan umat beragama' di Hotel Grand Sahid Jakarta. Acara tersebut dibuat untuk menangkal ancaman radikalisme, intoleransi dan terorisme berpotensi untuk memecahkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Forum ini penting untuk memperkuat komunikasi. Tidak hanya melibatkan kepala daerah, BIN, TNI/Polri tapi juga tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat. Karena ancaman kita adalah radikalisme dan terorisme maka peran ini sangat diperlukan," kata Mendagri Tjahjo Kumolo dalam pidato singkatnya di Hotel Grandi Sahid, Sudirman, Jakarta, Senin (21/12).
Menurut dia, pertemuan ini merupakan penegasan sekaligus penugasan terhadap para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menjaga keamanan dan toleransi dari tingkat desa.
"Forum ini hanya mempertegas bahwa tokoh agama dan Pemerintah jaga keamanan dari tingkat desa," jelas dia.
Tjahjo Kumolo mengimbau perlunya menjaga kerukunan antar agama menjelang perayaan Natal dan Tahun baru 2016. Tjahjo mengatakan, untuk hal ini Kemendagri akan memperkuat forum komunikasi antar agama yang dimulai dari desa.
Dari banyaknya kejadian terorisme dan termasuk pengaruh ISIS yang sudah mewabah ke seluruh dunia, Tjahjo mengungkapkan perlunya agama sebagai benteng akhir.
"Dari penangkapan yang ada berarti virus sudah menjalar. Virus ini harus dimatikan oleh agama. Agama adalah benteng. Seperti pengaruh ISIS, perlu memperkuat iman," tukas dia.
Sementara itu, Jaksa Agung HM Prasetyo mengimbau perlunya menjaga toleransi antar umat beragama di Indonesia. Dengan Pancasila yang menjamin perbedaan dan sekaligus hak konstitusional, toleransi antar agama, kata dia adalah suatu kebanggaan bangsa Indonesia.
"Menjaga kerukunan agama adalah taruhan kita sebagai bangsa yang besar. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati agamanya," kata Prasetyo dalam kesempatan yang sama.
Hadir dalam acara ini adalah pejabat eselon tingkat 1 Kemendagri, tokoh agama dari 6 agama (PGI, KWI, Majelis Islam, Parisada Indonesia, Perwakilan Hindu), dan ormas agama.