TNI AU vs Kopassus, Ganjar minta tempat hiburan tak dijaga tentara
Tempat-tempat hiburan lebih baik jangan menggunakan TNI untuk jasa pengamanan, karena itu akan sangat rawan bentrokan.
Pasca bentrokan antara Kopassus dan TNI AU di sebuah kafe kawasan Sukoharjo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta supaya anggota TNI tidak dilibatkan sebagai petugas pengamanan di tempat hiburan. Pasalnya, penggunaan anggota TNI di tempat-tempat hiburan akan mengakibatkan rawannya terjadi pertengkaran dan bentrokan.
"Yang penting, tempat-tempat hiburan lebih baik jangan menggunakan kekuatan-kekuatan TNI untuk jasa pengamanan. Karena itu akan sangat rawan untuk hal-hal seperti itu (bentrokan)," ujar Ganjar di kantor Pemprov Jawa Tengah, Rabu (3/6).
Terkait soal proses penyelesaian, Ganjar menyerahkan dan mempercayakan persoalan itu sepenuhnya kepada TNI. Meski demikian, Ganjar tetap memantau seluruh perkembangan mulai dari kejadian awal bentrokan, hingga proses penyelesaiaan saat ini.
"Kalau soal itu sudah ditangani TNI. Saya ngikuti perkembangan dan kita juga punya Kesbang sudah melaporkan ke saya," kata Ganjar.
Ganjar percaya, TNI akan dengan mudah dan cepat dalam melakukan penyelidikan dan proses hukum, terkait beberapa anggota Kopassus dan TNI AU yang terlibat dalam bentrokan di kafe itu.
"Sudah di-handle TNI dan saya lihat Dankopassus sudah meminta maaf dan saya kira tidak begitu mengganggu. Saya kira antar TNI beres lah," pungkasnya.
Sebelumnya dilaporkan, pada Minggu (31/5) dini hari, terjadi pertengkaran antara anggota TNI AU dari Bintara Sarban Dinas Logistik Mabes AU, dengan anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah. Akibat pertengkaran itu, seorang anggota TNI AU berpangkat Serma, Zulkifli (39), meninggal pada Senin (1/6) setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSP AU) Hardjolukito, Yogyakarta.
Satu orang rekannya yang dirawat di rumah sakit yang sama, Pelda Teguh Prasetyo, anggota Skatek 042 Madiun, sampai saat ini masih belum sadarkan diri. Sedangkan, dua anggota TNI AU lain yang juga menjadi korban, masih melakukan rawat jalan di Solo, Jawa Tengah.