TNI dan Polisi awasi \'asmara subuh\'
Sejumlah titik dijadikan pusat-pusat keramaian mulai subuh hingga sekitar pukul 08.00 WIB.
Tim gabungan dari polisi, TNI dan PNS akan mengawasi 'asmara subuh' pada bulan Ramadan di Medan. Mereka juga ditugaskan menertibkan aksi geng motor dalam kegiatan tersebut.
'Asmara subuh' merupakan kebiasaan sebagian warga, khususnya anak muda, di Medan. Mereka keluar rumah dan berkumpul seusai sahur. Sejumlah titik dijadikan pusat-pusat keramaian mulai subuh hingga sekitar pukul 08.00 WIB. Aksi balap liar pun kerap terjadi di tempat-tempat ini.
"Tim akan melakukan operasi selama 14 hari untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga Kota Medan yang tengah menjalankan ibadah puasa," kata Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Medan Fahri Matondang saat memimpin apel kesiapan Tim Operasi Antisipasi Asmara Subuh dan Geng Motor di halaman Balai Kota Medan, Jumat (20/7).
Selain mengamankan 'asmara subuh' dan menertibkan geng motor, tim gabungan juga akan menindak para pengganggu keamanan dan ketertiban. Mereka berkumpul di titik-titik yang ditetapkan mulai pukul 05.00 WIB. Rencananya, mereka akan menggelar operasi hingga pukul 08.00 WIB.
Personel pengamanan ini akan dibagi dalam lima tim. Masing-masing tim diisi personel Polresta Medan, Polres Pelabuhan Belawan, Kodim 0201/BS, Lanud Medan, Denpom 1/5, Yon Maharlan Belawan, Satpol PP, Dishub, Kesbangpol Linmas, dan Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Pemerintah Kota Medan.
Wilayah-wilayah yang akan diawasi tim ini di antaranya kawasan Tomang Elok, seputaran Ring Road, dan Jalan T Amir Hamzah, Jalan Metal Ujung atau Jalan Krakatau, di bawah jembatan tol Bandar Selamat, Jalan Polonia Ujung, Jalan Tritura atau Jalan Brigjen Katamso, seputaran Asrama Haji Pangkalan Masyhur, Jalan Cemara, Jalan Raya Marelan, seputaran BCIT Belawan, Jalan Menteng Raya, dan seputaran Stadion Teladan.