TNI Kirim Prajurit ke Perancis Latihan Pesawat Dassault Rafale
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyampaikan jika latihan terhadap para penerbang itu akan langsung dilakukan di Perancis dan di dalam negeri.
TNI Angkatan Udara (AU) tengah mempersiapkan pelatihan bagi para prajurit yang bakal ditunjuk sebagai awak pesawat jet tempur Dassault Rafale yang dibeli oleh Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyampaikan jika latihan terhadap para penerbang itu akan langsung dilakukan di Perancis dan di dalam negeri.
-
Apa saja alutsista baru yang diterima TNI AU untuk menambah kekuatan pertahanan? TNI AU telah menerima alutsista baru sebanyak delapan unit Helikopter H225M, lima unit pesawat angkut C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin, lima unit pesawat jenis NC-212i buatan PT Pindad Indonesia (PTDI), delapan unit drone tempur CH-4 buatan China, serta Radar RAT-31 DL/M.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Apa yang akan di miliki TNI AU dalam waktu dekat? Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.
-
Kapan Sesko TNI AU resmi didirikan? Seskoau resmi didirikan pada tanggal 1 Agustus 1963.
-
Bagaimana kemampuan TNI AU saat itu dibandingkan dengan negara tetangga? “Negara-negara tetangga pada tahun 1962, belum memiliki pesawat tempur supersonik seperti MiG-21,” tulis Marsekal Muda (Pur) Wisnu Djajengminardo.Hal itu dimuat dalam biografinya Kesaksian Kelana Angkasa yang diterbitkan Angkasa Bandung.
"Latihannya sendiri kita akan dilaksanakan di Perancis dan di dalam negeri," katanya usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU TA 2022, Jumat (4/3).
Adapun berkaitan jumlah penerbang, dia mengatakan, pihaknya masih dalam proses menyiapkan sejumlah pilot untuk mengawaki pesawat tempur pabrikan Perancis tersebut.
"Ini masih kita tindak lanjuti dengan proses yang lain, karena kita menyiapkan beberapa penerbang tetapi kita belum tentukan jumlahnya," ujarnya.
"Tetapi secara kriteria kita sudah siapkan dan yang eligible untuk bisa berangkat," lanjut Fadjar.
Penempatan pesawat tempur Dassault Rafale, dia menjelaskan, akan ditempatkan di Skuadron TNI AU yang sudah ada. Hal itu dipilih karena penempatan pesawat tempur harus ada sejumlah persyaratan yang dipenuhi.
"Lalu juga masalah penempatan, tentunya kita tidak akan jauh-jauh dari yang sudah ada dari sekarang. Karena menempatkan satuan udara cukup Kompleks, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Kecuali ke depan kita mendapat perintah untuk menggelar dimana kita akan siap," terangnya.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan membeli 42 pesawat tempur buatan Prancis, Dassault Rafale generasi 4,5. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (10/2).
"Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat," kata Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus ini mengungkapkan akan disusul dalam waktu dekat dengan kontrak untuk 36 pesawat lagi dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator-simulator yang dibutuhkan.
"Dassault bekerja sama dengan PT DI untuk 'maintenance', 'repair', dan 'overhaul' pesawat-pesawat Prancis di Indonesia. Seperti Rafale, Helikopter Caracal, dan lainnya," ujar Prabowo.
(mdk/fik)