TNI minta dilibatkan proyek pembangunan wilayah perbatasan
Untuk penggunaan tenaga TNI ini, akan dilaksanakan oleh peraturan presiden.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, kebanyakan konflik di daerah perbatasan dipicu oleh ketidakjelasan batas wilayah. Apalagi wilayah perbatasan masih sengketa, belum disepakati kedua negara. Sebab itu TNI siap membantu jika diperlukan, terutama untuk masuk ke daerah-daerah sulit dibangun.
"Untuk pembangunan di perbatasan, sebenarnya yang dibantu oleh TNI itu daerah-daerah sulit. Untuk penggunaan tenaga TNI ini, akan dilaksanakan oleh peraturan presiden," kata Agus hadir dalam Rapat Kerja Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (18/7).
Dia mencontohkan daerah Papua yang sekarang ini sedang dibangun jalan melibatkan satuan Zeni dan Marinir. Untuk daerah perbatasan Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur (NTT), lanjutnya, jika daerah itu dibuat jalan paralel melalui Peraturan Presiden itu akan lebih mempermudah pembangunan tersebut.
"Kita ketahui ada beberapa daerah yang sulit untuk dijangkau oleh mitra-mitra kita yang mungkin dikerjakan oleh Kemen PU. Oleh karena itu, ini terus dibahas, ada solusi terobosan-terobosan, untuk mempercepat pembangunan paralel di Kalimantan dan di Papua," ujarnya.