TNI: Peristiwa Serangan Israel Sepenuhnya Kewenangan UNIFIL untuk Protes
Saat ini, kata Hariyanto pihak UNIFIL telah mengeluarkan pernyataan kepada pasukan Israel IDF dan pihak yang bertikai.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Hariyanto menyerahkan kebijakan kepada pihak Force Comander Unifil setelah dua prajuritnya yang bertugas di perbatasan Lebanon terkena rekoset milik pasukan Israel.
"Peristiwa serangan Israel kepada aset UNIFIL sepenuhnya merupakan kewenangan UNIFIL untuk melakukan protes atau keberatan kepada pihak yang dianggap telah melakukan pelanggaran terhapus mandat UN 1701," kata Hariyanto saat dihubungi, Sabtu (12/10).
- Jokowi Kutuk Serangan Israel ke UNIFIL: Pasukan Perdamaian Kok Diserang
- Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel ke Markas UNIFIL: Pelanggaran Besar!
- Pemimpin Hizbullah Tewas, Menlu RI Harap Dewan Keamanan PBB Hentikan Kekejaman Israel
- Pengakuan Prajurit IDF soal Penjara Sde Teiman, Tentara Israel Anggap Tahanan Palestina Musuh Wajib Disiksa
Saat ini, kata Hariyanto pihak UNIFIL telah mengeluarkan pernyataan kepada pasukan Israel IDF dan pihak yang bertikai.
"UNIFIL secara resmi telah merespons peristiwa tersebut dengan menyatakan agar semua pihak yang bertikai dapat menahan diri, menghormati dan menjamin keamanan seluruh pasukan PBB yang berada di wilayah tersebut," terangnya.
Lebih lanjut, untuk dua anggota TNI yang terkena rekoset milik pasukan zionis yakni berinisial EA dan NS. Mereka pada saat kejadian bertugas di Tower Pengamatan (OP) 14.
"Seluruh pasukan TNI yang saat ini sedang bertugas di Lebanon Selatan dalam keadaan aman, melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Force Comander Unifil," ucap Hariyanto.
Kronologi Dua Anggota TNI Terkena Serangan Israel
Hariyanto menjelaskan, kejadian itu terjadi pada 10 Oktober 2024 waktu setempat. Kejadian bermula saat terjadi kontak senjata antara pasukan IDF dengan Hizbullah. Hal itu terpantau berdasarkan berdasarkan pengamatan dari tower (OP14).
Setelahnya, terdengar ledakan dan luncuran dari kedua belah pihak. "Situasi Kontak tembak terus terjadi, dan Tank Merkava IDF mulai terpantau keberadaanya di seputaran Green Hill," kata Hariyanto.
Salah satu rekoset luncuran IDF mengenai Tower Pengamatan (OP) 14 yang diduduki oleh personel pengamat situasi.
Beruntung anggota TNI yang berjaga hanya menderita luka ringan saja di bagian kaki. Saat ini, kondisi keduanya sudah dinyatakan normal.