Tokoh ulama meninggal saat pimpin doa peringatan 9 tahun tsunami
Hasil perkiraan sementara dari tensi darah, almarhum meninggal akibat serangan jantung.
Berita duka datang dari Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Telah meninggal seorang tokoh masyarakat di daerah itu saat sedang memimpin doa memperingati 9 tahun tsunami. Tokoh masyarakat itu bernama Muhammad Yakub berusia 65 tahun.
Meninggalnya seorang tokoh masyarakat di Pulau Banyak itu merebak dalam sekejap di seluruh Aceh. Ucapan duka dituliskan di media sosial, demikian beredar melalui BBM.
Kebenaran telah meninggalnya dibenarkan oleh kerabatnya, Afdhal yang saat itu berada bersamanya. Afdhal (41) mengatakan, saat itu almarhum sedang menyelesaikan pembacaan Surat Yasin bersama jamaah.
"Saat itu belum selesai beliau baca Yasin, tiba-tiba beliau tersungkur, dan langsung saya ambil alih memimpin doa," kata Afdhal saat dihubungi, Kamis (26/12).
Katanya, jamaah saat itu sempat kocar-kacir melihat Muhammad Yakup tersungkur dan sebagian dari jamaah langsung membantu untuk menolong almarhum dan yang lainnya tetap menjalankan berdoa.
Saat itu, kata Afdhal, Muhammad Yakup tersungkur dengan bersujud. Dan setelah diperiksa oleh orang yang dituakan di desa tersebut, Muhammad Yakup dinyatakan sudah meninggal dan langsung di bawa pulang ke rumah duka.
"Tim medis sempat periksa tensi darah almarhum sesaat setelah tersungkur, kata medis almarhum tensi darah 270," ujar dia.
Kendati demikian, hingga kini belum bisa dipastikan penyebab pasti meninggalnya Muhammad Yakup. Akan tetapi, hasil perkiraan sementara dari tensi darah, almarhum meninggal akibat serangan jantung. "Saat ini jenazah masih di rumah, belum dimakamkan," sebut Afdhal.
Sementara Komandan Pos Angkatan Laut Pulau Banyak, Letda Arif membenarkan meninggalnya Yakup saat sedang memimpin doa pada puncak peringatan tsunami di Pulau Banyak.
"Almarhum orangnya baik, warga sangat terpukul dan kami sendiri merasa kehilangan," kata Letda Arif.