Tol Cipali Berlakukan One Way, Menhub Prediksi Puncak Arus Mudik Hari Ini dan Besok
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, puncak arus mudik terjadi pada hari ini, Rabu (19/4) dan besok Kamis (20/4). Meskipun demikian, dia tak menyebut persentase tingginya lonjakan ini karena arus mudik masih berlangsung.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, puncak arus mudik terjadi pada hari ini, Rabu (19/4) dan besok Kamis (20/4). Meskipun demikian, dia tak menyebut persentase tingginya lonjakan ini karena arus mudik masih berlangsung.
"Hari ini memang tertinggi kalau kita ngomong berapa persen itu sulit secara kuantifikasi kita sampaikan. Tapi mudik yang paling tertinggi itu hari ini dan besok," kata Budi saat meninjau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa itu Kuah Pliek U? Di Aceh terdapat satu kuliner yang cukup populer dan sudah menjadi identitas masyarakat yaitu Kuah Pliek U, atau biasa disebut dengan Patarana atau Gulai Patarana. Sajian ini terbuat dari kelapa yang sudah diperam hingga membusuk.
Budi menjelaskan, puncak arus mudik ini terlihat dari perpanjangan waktu pemberlakuan sistem satu arah atau one way dari KM 72 Tol Cipali hingga KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung.
"Bayangkan kita sudah menerapkan one way di satu waktu. Semalam itu kita perpanjang sampai pagi. Hari ini jam tertentu kita majukan. Artinya apa? ratio yang ada di titik Cipali sudah melampaui titik kemacetan," ujar Budi.
Budi melanjutkan, dia menyarankan para pemudik agar melakukan perjalanan pulang atau arus balik mulai 22 April 2023. Saran itu menyusul periode arus mudik yang diprediksi akan berlangsung sejak 18 sampai 21 April.
"Kita (persiapkan) ada hari puncak empat hari 18,19,20,21 ya. Jadi kalau mau aman pulangnya 22 ya. Jadi kalau besok masih puncak," ucap Budi.
Imbau Pemudik Sepeda Motor untuk Hati-hati dan Istirahat Cukup
Budi juga mengimbau pemudik dengan sepeda motor untuk berhati-hati dan beristirahat ketika lelah berkendara. Sebab, jalur darat memiliki risiko kecelakaan paling tinggi selama arus mudik.
"Saya mengimbau nanti kalau memang sudah naik motor, harus hati-hati. Kalau lelah berhenti lah di tempat-tempat makan, tempat beristirahat yang baik," kata Budi.
Maka dari itu, ke depannya Budi mendorong para pemudik menggunakan angkutan massal saat kembali ke kampung halaman pada libur Lebaran.
"Jadi yang akan datang kita memang harus beralih ke angkutan massal, yaitu kereta api, kapal, dan pesawat karena kendaraan darat itu enak sih bisa ke mana-mana tapi high risk (risiko tinggi)," tambah Budi.
Di kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk mengawasi puncak arus mudik Lebaran 2023.
Dalam arahannya, Sigit meminta kepada seluruh jajaranya agar bisa memaksimalkan skema rekayasa lalu lintas yang sudah diterapkan guna mencegah terjadi kemacetan atau stuck (tidak bergerak) di ruas-ruas jalan arus mudik.
"Mudah-mudahan ini semua bisa kita kelola dengan baik. Walaupun padat, namun jangan sampai ada lalu lintas yang stuck yang tentunya ini akan berdampak pada masalah kemacetan," kata Sigit, kepada wartawan Rabu (19/4).
(mdk/gil)