Tolak pembatasan jumlah tiket, calon penumpang sandera kereta
Aksi sandera kereta ini sudah dilakukan dua kali. Mereka merasa dirugikan dengan kebijakan pembatasan jumlah tiket.
Kereta api jurusan Rangkas Bitung-Tanah Abang disandera penumpang. Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor. Imbas penyanderaan ini dirasakan sampai Kabupaten Tangerang.
Kapolsek Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Kompol Parmono mengatakan, akibat penyanderaan tersebut ribuan penumpang kecewa. Menurut dia, kasus ini bukan kali pertama. Senin kemarin (23/9), penumpang juga menyandera kereta api selama tiga jam di Stasiun Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.
"Kalau kemarin hanya sebentar, tetapi hari ini lama sekali. Kereta yang seharusnya sampai di Stasiun Daru pukul 05.40 WIB, hingga saya pergi dari Stasiun Daru pukul 12.00 WIB belum juga lewat," kata Parmono di Tangerang.
Penyebab aksi nekat tersebut sama dengan yang terjadi di Stasiun Daru sebelumnya, yakni para penumpang tak terima dengan peraturan baru pembatasan penjualan tiket.
"Kita kali ini hanya terkena imbasnya saja. Meskipun persoalannya sama. Kalau di tempat saya (Stasiun Daru) sudah paham bahwa PT KAI batal memberlakukan peraturan baru itu," ujarnya.
Menurut Parmono, kekecewaan penumpang memang beralasan. Sebab, jumlah kereta dengan jumlah penumpang tidak seimbang. "Sementara belum ada armada baru, mereka keberatan. Tetapi ada kesepakatan, penumpang tidak boleh naik di atas dan tak merokok di dalam kereta," ujarnya.
Para calon penumpang di Stasiun Daru banyak yang kecewa. Mereka banyak memilih kembali pulang karena sudah terlambat untuk bekerja di Jakarta.
"Kita sih mengerti maksud pemerintah bagus. Tetapi dapat dibayangkan kalau biasanya 700 tiket terjual di sini, ini hanya dibatasi 100 tiket. Sedangkan kereta berikut baru akan tiba jam 10. Kita enggak bisa kerja dong, bagaimana kita tidak kecewa," kata Anton.