Total 150 hektare hutan lereng Sindoro terbakar
Petugas masih menghitung kerugian akibat kebakaran ini.
Akibat kebakaran pada Sabtu (15/9) sampai Senin (17/9) pagi, total 150 hektare kawasan hutan lindung di lereng Gunung Sindoro yang berada di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo hangus.
"Hutan yang terbakar tersebut di petak 7, 9, dan 10 di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kwadungan. Kebakaran pertama terjadi di petak 7 pada Sabtu siang lalu, kemudian api merambat naik ke petak 10 dan pada Minggu (16/9) pagi kobaran api turun ke petak 9. Alhamdulillah pada Senin sekitar pukul 05.30 WIB pagi tadi api sudah padam," ungkap Asisten Perhutani BKPH Temanggung, Jateng Juni Junaidi saat dikonfirmasi merdeka.com.
Junaidi menjelaskan berdasarkan laporan masyarakat kebakaran di petak 7 berawal dari dua orang berkendaraan membakar rumput kemudian ketahuan warga dan mereka berusaha mematikan api tetapi api terus membesar dan mereka kabur.
"Luas kebakaran tersebut sekitar 16,8 hektare terjadi di petak 7 berupa tanaman rimba campur, sedangkan sisanya di petak 9 dan 10 kami dan sampai saat ini belum menerima rincian laporan yang terbakar. Di petak 9 vegetasi rimba campur, sedangkan petak 10 berupa alang-alang," jelasnya.
Junaidi lebih lanjut memaparkan kobaran api yang mengamuk di sekitar lereng Sindoro sulit dipadamkan karena angin bertiup kencang. Selain itu, pada malam hari petugas Perhutani beserta masyarakat mengalami kendala untuk melakukan pemadaman karena kondisi medan yang gelap dan banyak jurang.
"Terkait kerugian kami belum menghitung kerugian akibat kebakaran yang terjadi. Namun, akibat terbakarnya vegetasi rimba campur kerugian per hektar adalah Rp 3.750.000. Sementara untuk jenis habitat rimba alang-alang Rp 150 ribu per hektare," jelasnya.
Seperti yang diberitakan merdeka.com, pada 20 Agustus 2012 hutan di kawasan lereng Gunung Sindoro sebelumnya terbakar dengan luas 15 hektare. Sampai saat ini proses pemantauan tetap dilakukan oleh Perhutani dengan dibantu oleh masyarakat sekitar.