229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
"Penyebab utamanya adalah masih klasik, yakni masyarakat kita yang masih banyak suka membuka lahan dengan cara membakar," kata Dansatgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi Brigjen TNI Supriono, Sabtu (19/8).
Luas 229,54 hektare lahan yang terbakar itu didasarkan pada catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, sepanjang tahun 2023.
"Kawasan yang paling besar terjadi karhutla adalah Kabupaten Batanghari dengan luas kurang lebih 111,14 hektare."
Dansatgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi Brigjen TNI Suprion.
Sementara di Kabupaten Tanjung Jabung Timur luas lahan yang terbakar seluas 4,80 hektare. Angka itu yang paling kecil di antara daerah yang mengalami karhutla di Jambi.
Karhutla belum terdeteksi pada tiga wilayah, yakni Kota Jambi, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.
Supriono menegaskan, personelnya selalu menyosialisasikan dan memperingatkan bahaya terjadinya kebakaran hutan kepada masyarakat. Bila tidak juga diindahkan, personelnya akan menindak tegas pelaku pembakaran hutan dan lahan. "Nanti bila mana sosialisasi tidak juga berubah, kami dari kepolisian akan menindak tegas,"ujar dia sembari menambahkan sudah ada pelaku yang diamankan petugas.Komandan Kodim (Dandim) 0415/Jambi Letkol Arm Eko Pristiono menambahkan, personelnya selalu patroli ke lokasi titik rawan karhutla.
"Kami juga selalu sosialisasi dan mengimbau warga untuk tidak membakar hutan, lahan, ilalang atau semak belukar karena dapat dikenakan pidana Pasal 187 KUHP dengan hukuman 10 tahun penjara."
Komandan Kodim (Dandim) 0415/Jambi Letkol Arm Eko Pristiono.
Menurut dia, kebakaran hutan dan lahan sebagian besar akibat ulah dan kelalaian manusia. "Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini melakukan pembakaran hutan dan lahan demi tujuan dan kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampaknya bagi sekitar,"jelasnya.
Dampaknya karhutla tidak hanya pada kesehatan, tetapi juga perekonomian dan sendi kehidupan masyarakat, seperti kerusakan lingkungan serta dapat mengganggu stabilitas negara tetangga.
"Ketidaksadaran masyarakat bisa menjadi kecerobohan yang menyebabkan hal fatal," tutupnya.