Irjen Rachmad Wibowo Ungkap Alasan 26 Pelaku Bakar Hutan dan Lahan di Sumsel: Cara Berkebun Murah dan Cepat
Para pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Para pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Irjen Rachmad Wibowo Ungkap Alasan 26 Pelaku Bakar Hutan dan Lahan di Sumsel: Cara Berkebun Murah dan Cepat
Sepanjang 2023, sebanyak 26 pelaku pembakaran lahan di Sumatera Selatan ditangkap polisi. Mereka semuanya petani untuk berkebun dengan cepat dan biaya murah.
Para pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023. Enam perkara di antaranya sudah dilimpahkan ke kejaksaan untuk persidangan.
Ke-26 pelaku ditangkap di tiga kabupaten yang menjadi daerah terbanyak kejadian karhutla. Yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Banyuasin.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengungkapkan, para pelaku mengaku nekat membakar lahan karena dianggap murah dan cepat untuk berkebun. Mereka sudah mengetahui larangan membakar sehingga mencari celah agar tidak terdeteksi, seperti dilakukan pada malam hari.
Api yang membakar kebunnya merembet ke lahan sekitar hingga meluas dan sulit dipadamkan.
Alhasil, ulah mereka menyebabkan kabut asap yang mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat.
"Ada 26 pelaku pembakaran lahan kami amankan dari 16 perkara. Mereka beralasan membakar adalah cara berkebun yang murah dan cepat," ungkap Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, Jumat (8/9).
Untuk mengantisipasi kebakaran semakin masif, polisi menurunkan 400 personel ke desa-desa rentan kebakaran hutan dan lahan.
Polisi yang bertugas sosialisasi larangan membakar lahan sekaligus membantu tim pemadam.
"Mulai minggu depan personel diturunkan agar bencana asap seperti 2015 dan 2019 tidak terulang lagi," ujar Kapolda Sumsel.
Sementara itu, Komandan Korem 044 Garuda Dempo Brigjen TNI Mohamad Naudi Nurdika menjelaskan, terdapat 161 desa di Sumsel yang masuk dalam kategori rawan kebakaran hutan dan lahan.
Hampir di setiap desa tersebut sudah didirikan posko penanggulangan, bahkan mencapai 1.106 posko yang diisi 9.553 personel dari berbagai instansi.
Untuk membantu pemadaman dari jalur darat, enam helikopter dikerahkan, baik patroli maupun water boombing.
Kendala di lapangan
Hanya saja, tim lapangan mengalami kendala, seperti berkurangnya pasokan air, medan yang berat, dan jauh dari pemukiman.
"Kita lakukan pemadaman begitu ada laporan titik api, tapi selain itu kita juga lakukan penjagaan agar lahan-lahan yang rentan tidak terbakar," kata Komandan Korem 044 Garuda Dempo Brigjen TNI Mohamad Naudi Nurdika.