Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Karhutla Mulai Marak di Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar dalam Sehari
Berdasarkan data sebaran karhutla dari Dinas Kehutanan setempat pada 10 Agustus 2023, karhutla terjadi di hampir di seluruh daerah. Ada yang berada di lahan gambut dan ada juga di lahan mineral.
Kebakaran terbanyak terdeteksi dan terverifikasi di Ogan Ilir yang hampir 30 ha dan Ogan Komering Ilir (OKI) lebih dari 20 hektare lahan gambut yang terbakar dalam sehari. Bahkan, ada karhutla di OKI yang sudah terjadi selama tiga hari terakhir, yakni berada di kawasan Desa Deling, Kecamatan Pangkalan Lampam.
Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan, karhutla terjadi karena lahan mulai mengalami kekeringan. Alhasil, titik panas mulai menyebar ditambah aktivitas manusia membakar lahan.
"Karhutla mulai bermunculan bersamaan dengan puncak musim kemarau," ungkap Ansori, Jumat (11/8).
Beberapa karhutla berhasil dipadamkan, seperti di Cengal (OKI) dan Palm Raya (Ogan Ilir).
Tim pemadam udara berjibaku memadamkan api menggunakan water boombing dan tim darat bekerja hingga malam hari agar api segera padam.
Medan yang berat ditambah angin kencang yang kerap berubah arah menyulitkan tim. Namun, berbekal pengalaman petugas dapat menjinakkannya.
"Tim terus bekerja siang dan malam, setiap laporan masuk langsung menuju lokasi," ujarnya.
Kini tim gabungan fokus memadamkan api di lahan gambut di Pangkalan Lampam, OKI. Belum diketahui luas areal yang terbakar namun dikabarkan mulai terbakar sejak tiga hari lalu.