300 Hektare Hutan Lindung di Danau Toba Terbakar, Ini Penyebabnya
Kepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara, Yuliani Siregar, mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 300 hektare yang terjadi di hutan lindung Siarubung atau Dolok Sijonaha, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Sumut, diduga kuat akibat ulah petani. Karhutla itu terjadi pada Minggu (14/7).
Karhutla itu berawal saat seorang petani membakar sampah sisa panen padi. Namun api malah merambat luas hingga kawasan hutan lindung di sekitar Danau Toba.
"Dia bersih-bersih ladangnya (sampahnya) dibakar setelah panen sawah (padi). Jeraminya dibakar mereka, tidak mengawasi dan dilihat dia setelah dibakar," kata Yuliani, Rabu (17/7).
Dia mengungkapkan, kebakaran itu semakin meluas lantaran dipengaruhi cuaca panas disertai angin kencang. Alhasil, diperkirakan karhutla di kawasan Danau Toba mencapai 300 hektare.
"Kondisi cuaca panas dan angin kencang. Sehingga menyambar daerah berdekatan. Itu sumber api,” ujarnya.
Kepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
"Dinas LHK, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan aparat penegak hukum mencari bukti itu sehingga jelas dari sumber api kuat dugaan (dari) petani tersebut," ungkap Yuliani.
Saat ini kepolisian masih menyelidiki dan meminta keterangan petani yang diduga kuat menjadi dalang terbakarnya 300 hektare hutan lindung.
"Itu kita lihat ke depannya bagaimana perkembangannya," kata Yuliani.
Selanjutnya, Yuliani menyatakan api yang membakar ratusan hektare hutan lindung itu telah padam. Namun petugas gabungan masih melakukan pendinginan agar api tak kembali menyala.
"Sekarang sudah padam. Kami lakukan pendinginan oleh petugas di lapangan," tandas Yuliani.