Hanya Muncul Setahun Sekali, Begini Serunya Berburu Ungker di Pelosok Hutan Jati Blora
Setiap setahun sekali, warga Blora akan beramai-ramai menuju kawasan hutan jati yang tak jauh dari rumah mereka untuk berburu ungker
Setiap setahun sekali, warga yang tinggal di Kecamatan Sambong, Blora, akan beramai-ramai menuju kawasan hutan jati yang tak jauh dari rumah mereka untuk berburu ungker. Ungker sendiri merupakan bentuk kepompong dari ulat jati.
Keberadaan ungker di hutan jati biasanya hanya diitemukan sekali dalam setahun. Biasanya ungker akan muncul pada hari pertama turunnya hujan pada musim hujan.
-
Apa itu Ulin Barong? Kesenian yang sepintas mirip barongsai ini memiliki nama Ulin Barong.
-
Dimana ular ditemukan? Brooke Bonilla, wanita asal Texas ini kebelet untuk ke kamar mandi pada tengah malam. Tetapi, alangkah kagetnya Brooke saat membuka penutup WCnya, ada ular sedang mengawasinya.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Dimana ular ditemukan di Jakarta? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Dimana kayu ular ditemukan di Indonesia? Jika di Papua tanaman ini memiliki nama kayu ular, tapi di Jawa tanaman ini dikenal dengan nama bidara laut, bidara gunung, dan dara putih.
-
Dimana ular tersebut ditemukan? Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Pohon yang ada banyak ungkernya diketahui dari warna daun yang tampak menguning dari kejauhan. Melalui sebuah video yang diunggah pada 15 Oktober 2024, pemilik kanal YouTube Sahabat Al Arif Blora berkesempatan ikut berburu ungker bersama warga lainnya.
Seperti apa keseruannya? Berikut selengkapnya:
Lebih Berharga dari Emas dan Berlian
Warga biasanya berburu ungker dengan cara mengecek daun-daun yang berguguran satu per satu. Saat kanal YouTube Sahabat Al Arif mengunjungi tempat itu, belum banyak ungker yang bisa diperoleh warga.
Satu daun yang berguguran biasanya terdapat banyak ungker. Ungker itu ukurannya sangat kecil, kira-kira tak sampai setengahnya ukuran jari orang dewasa. Bagi mereka, nilai ungker lebih berharga dibandingkan emas dan berlian. Selain hanya muncul setahun sekali, tak semua hutan di Blora bisa ditemukan ungker.
“Sudah sejak zaman dulu saya berburu ungker di sini,” kata seorang warga yang ditemui Sahabat Al Arif. Ungker-ungker yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam karung.
Jadi Lauk Makan Siang
Biasanya ungker dijual seharga Rp150 ribu per kilogram atau Rp25 ribu satu gelas. Saat Sahabat Al Arif makin masuk ke dalam hutan, makin banyak ditemukan warga yang berburu ungker. Bahkan ada dua orang warga yang saat ditemui sedang makan siang dengan nasi dan lauk ungker.
Menurut salah seorang warga, belum banyak hutan di sekitar Blora yang banyak ditemukan ungker. Hal ini tak lepas dari hujan yang terjadi. Kalau hujannya hanya sebentar atau curah hujannya masih kecil, biasanya ungker masih belum bisa ditemukan.
“Kayaknya hutan di sekitar sini, baru di sini saja yang sudah ditemukan ungker,” kata warga itu.
Sebagai Sarana Refreshing
Makin masuk ke dalam, makin banyak saja ditemukan warga yang berburu ungker. Walaupun berada di dalam hutan, mereka tak khawatir akan keberadaan hewan liar. Menurut mereka, hewan-hewan itu sudah tidak ditemukan lagi di sana.
Tak hanya warga sekitar, mereka yang datang berburu ungker berasal dari berbagai tempat di seluruh penjuru Kabupaten Blora. Mereka rela berangkat pagi-pagi dari rumah mereka untuk berburu ungker.
Rupanya tak semua warga menjadikan ungker hasil buruan mereka untuk mereka konsumsi atau mereka jual lagi. Beberapa dari mereka justru tidak suka makanan itu dan hanya menjadikan aktivitas berburu ungker sebagai kegiatan refreshing semata.