Toyota Fortuner untuk anggota DPRD Jabar pukulan telak rakyat miskin
"Kalian enggak malu pakai uang rakyat, tapi masih banyak warga yang susah."
Sekitar 50 massa dari Aliansi Masyarakat Jabar (AMJ) menggeruduk Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Diiringi lagu 'Wakil Rakyat' yang dipopulerkan Iwan Fals, mereka menyuarakan penolakan pengadaan mobil dinas baru Toyota Fortuner senilai Rp 50 miliar.
Massa dalam aksinya mengusung sejumlah poster penolakan seperti : 'Menolak Pengadaan Mobil Mewah Bagi Anggota DPRD Jabar'. 'Lebih Baik Buat Masyarakat Miskin Dari Pada Beli Mobil Mewah'. Satu persatu massa bergantian menyampaikan aspirasinya lewat pengeras suara.
"Ini aspirasi masyarakat Jabar. Tolong dengarkan para wakil rakyat, ini anggaran Rp 50 miliar itu bukan uang sedikit, kalian enggak malu pakai uang rakyat, tapi masih banyak warga yang susah," tutur salah satu orator lewat pengeras suaranya di depan Gedung DPRD Jabar, Jumat (8/4).
Mobil terbuka yang disulap bak panggung dadakan terus mengiringi orasi massa dengan sejumlah lantunan lagu-lagu sindiran milik Iwan Fals. Selain lagu Wakil Rakyat, salah satu massa terus menyanyikan sejumlah lagu seperti : Bento, Manusia Setengah Dewa.
"Hai para wakil rakyat. Kalau kalian memang mendengar kami, turun ke sini. Saya tidak akan masuk ke dalam dan bertindak anarkis. Tapi kami cuma minta kesadaran kalian (DPRD) untuk tahu bahwa di sini masih banyak rakyat menjerit, kami cuma nuntut kesehatan dan pendidikan layak," ujarnya.
Aksi unjuk rasa yang menghabiskan seperempat Jalan Diponegoro itu dikawal sejumlah polisi. Sejauh ini aksi berlangsung tertib. Tidak juga mengganggu arus lalu lintas dari kedua arah.
Koordinator aksi Hendra Krisdiana mengatakan daripada anggaran puluhan miliar digunakan untuk membeli ratusan unit mobil mewah, lebih baik dialokasikan bagi kepentingan rakyat kecil.
"Menolak pengadaan mobil mewah anggota DPRD Jabar, lebih baik dipergunakan bagi kepentingan masyarakat kecil dan mendorong menciptakan lapangan kerja," kata Hendra Krisdiana koordinator aksi, Jumat (8/4).
Menurut dia, masyarakat saat ini tengah menghadapi situasi ekonomi labil. Bagi masyarakat miskin pembelian mobil merupakan pukulan berat. "Potret kemiskinan terjadi dimana-mana. Pemberitaan gizi buruk, korban banjir masih mewarnai. Tentu ini akan ironis," ucapnya.
Atas dasar hati nurani, dia mengimbau para anggota dewan untuk membatalkan pembelian mobil mewah. Aksi yang menutup seperempat Jalan Diponegoro dikawal sejumlah aparat kepolisian.