Transformasi Kultur Pangan di Merauke Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan
Tokoh Masyarakat Papua Selatan, menyampaikan pentingnya transformasi kultur pangan di Merauke sebagai pilar utama dalam ketahanan pangan nasional.
Tokoh Masyarakat Papua Selatan, John Gluba Gebze, menyampaikan pentingnya transformasi kultur pangan di Merauke sebagai pilar utama dalam ketahanan pangan nasional. Menurutnya, perubahan dari kultur sagu ke padi bukan sekadar pergantian tanaman, tetapi langkah strategis yang memerlukan komitmen tinggi, kerja keras, dan profesionalisme dari masyarakat.
"Di Papua Selatan, kita mengenal kultur sagu, sementara di Jawa terdapat kultur padi. Kini, kita perlu beralih ke padi dengan komitmen kerja yang lebih disiplin dan telaten," kata John Gluba Gebze pada kegiatan panen dan tanam padi di Kampung Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan pada Selasa (08/10/2024).
- Wujudkan Lumbung Pangan Nasional, Pemerintah Bangun Pelabuhan 1 KM di Papua
- Wujudkan Keamanan Pangan, Begini yang Dilakukan Badan Pangan Nasional
- 25 Pantun Lucu Palembang, Menghibur dan Bikin Ngakak
- Melihat Tradisi Mamanukan Khas Pantura Jawa Barat, Hadirkan Patung Burung Besar untuk Kendaraan Anak yang Disunat
Ia menjelaskan bahwa peralihan ini menuntut perhatian khusus karena menanam padi berbeda dengan sagu, yang bisa tumbuh alami tanpa banyak perawatan. "Padi membutuhkan manajemen yang lebih ketat dan perhatian penuh," tambahnya.
John mengapresiasi dukungan pemerintah yang telah mendukung transformasi ini sejak lama, mengingat proyek irigasi dan sistem pompa pertama dibangun oleh pemerintah Belanda di Distrik Kurik.
"Sejak awal, masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktif berperan," jelasnya.
Kini, lanjut Jhon, pemerintah terus meningkatkan efisiensi melalui mekanisasi, dengan menyediakan infrastruktur seperti teknologi irigasi, penyimpanan air (long storage), dan pompa modern.
Menurut John, mekanisasi menjadi langkah konkret menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan. "Dengan teknologi pertanian yang semakin canggih, kita beralih dari proses manual ke mekanisasi, yang memungkinkan produksi lebih efisien," ujarnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pendampingan intensif bagi petani pemula adalah upaya penting untuk membangun kemandirian, membantu mereka menjadi petani yang tangguh dan profesional.
John mengajak seluruh masyarakat Merauke untuk memanfaatkan potensi alam yang melimpah. "Tanah Merauke adalah aset luar biasa bagi kita. Marilah kita syukuri dan manfaatkan potensi agrikultur ini untuk kesejahteraan bersama," ucapnya
Dengan langkah ini, John meyakini bahwa Merauke akan terus menjadi lumbung pangan nasional yang berkelanjutan dan tangguh dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia.