Wujudkan Keamanan Pangan, Begini yang Dilakukan Badan Pangan Nasional
Kolaborasi penting untuk mencegah potensi ketidakamanan pangan
Kolaborasi penting untuk mencegah potensi ketidakamanan pangan
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengingatkan pentingnya untuk berkolaborasi antarotoritas kompeten keamanan pangan dalam mengembangkan sistem analisa risiko.
Kolaborasi penting untuk mencegah potensi ketidakamanan pangan. Sehingga dapat diidentifikasi untuk mewujudkan pangan yang aman bagi masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Arief saat memperingati Hari Keamanan Pangan Dunia/World Food Safety Day (WFSD), Jumat (21/6) di Surabaya, Jawa Timur.
“Penjaminan keamanan pangan segar wajib dilakukan. Luasnya wilayah, banyaknya jenis dan jumlah pangan segar yang beredar, serta banyaknya tempat peredaran membuat kita semua harus terus berupaya membuat terobosan dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik di pusat maupun daerah,” jelas Arief.
Selaras dengan tema WFSD 2024 yaitu ‘Food Safety Prepare for The Unexpected’, Badan Pangan Nasional sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) mengusung tema ‘Kolaborasi Memperkuat Kesiapsiagaan Dalam Mewujudkan Pangan Segar Aman’.
Badan Pangan Nasional selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan, menurutnya, terus memperkuat sistem penjaminan keamanan pangan melalui penguatan regulasi, peningkatan kompetensi SDM.
Termasuk, standardisasi kelembagaan, penguatan inspeksi dan pengawasan, penguatan sarana prasarana pengawasan dan pengujian, serta peningkatan komunikasi, edukasi dan informasi.
“Tercatat sejak 2018 hingga 2023 telah diterbitkan 22.465 buah Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha (PBUMKU) berupa izin edar maupun izin terkait ekspor,” ungkap Arief.
Selain itu, dalam penjaminan keamanan pangan yang dijual secara curah di peredaran, Badan Pangan Nasional juga membangun Pasar Pangan Segar Aman (Pas Aman) yang telah dilincurkan di 68 lokasi pada 20 provinsi.
Ditambah lagi, untuk memperkuat pengawasan pusat dan daerah melalui Laboratorium Keliling, yang berjumlah 17 unit hingga tahun 2024 ini.
“Laboratorium keliling ini penting untuk memperluas cakupan pengawasan keamanan pangan segar di peredaran serta memberi respon cepat melalui pengujian keamanan pangan,” terang Arief.
“Saya mengapresiasi daerah dengan penerapan sistem pengawasan keamanan pangan yang baik, terencana, dan terpadu,” tambah dia.
Momen peringatan Hari Keamanan Pangan Dunia ini, kata Arief menjadi pengingat akan pentingnya keamanan pangan di masyarakat.
“Pada akhirnya saya ingin mengingatkan bahwa keamanan pangan adalah share responsibility, sehingga saya mengajak seluruh stakeholders bidang pangan yakni Academics, Business, Government, Community, dan Media untuk mengambil peran dalam mewujudkan keamanan pangan yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyatakan, momentum Hari Keamanan Pangan Dunia ini memberikan kesadaran atas pentingnya upaya menjaga keamanan pangan.
“Pangan tidak hanya sebatas ketersediaan tetapi bagaimana makanan itu sehat yang harus bebas dari cemaran serta mengurangi penyakit bawaan dari makanan, hal itu harus menjadi komitmen bersama,” tegasnya.
Badan Pangan Nasional berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga pengawas keamanan pangan segar
Baca SelengkapnyaPembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang
Baca SelengkapnyaSebarkan semangat positif kita untuk menjadi bangsa yang lebih maju dan baik melalui ucapan Hari Kebangkitan Nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPara petani di Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca SelengkapnyaNegara diminta mengakomodasikan peningkatan sumber daya manusia bagi anak-anak Suku Dayak.
Baca SelengkapnyaBantuan BLT Mitigasi akan diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca SelengkapnyaBanyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca Selengkapnya